![]() |
Jamaah usai sholat taraweh dilaksanakan Haul KH.Muchtar Tabrani |
inijabar.com, Kota Bekasi - Masjid Jami Annur di Jalan KH. Muchtar Tabrani, Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, dipenuhi oleh lebih dari 1.000 jamaah yang menghadiri peringatan Haul ke-20 KH. Aminuddin Muchtar Thabrani, Sabtu (8/3/2025) malam.
Acara tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk anggota DPRD Kota Bekasi, Ketua PCNU beserta jajaran, perwakilan KUA Bekasi Utara, KUA Bantargebang, KUA Bekasi Timur, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga sekitar.
Hadir juga anggota DPRD Kota Bekasi Nawal Husni yang juga putra keempat almarhum KH. Aminuddin Muchtar Thabrani. Dia menyampaikan, acara ini memiliki makna mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
"Haul yang digelar setiap tahun ini, menjadi momentum untuk mengenang jasa dan keteladanan ayah saya, KH. Aminuddin Muchtar Thabrani, yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Annur," ujar Nawal selepas acara.
Terpantau, acara tersebut turut diisi dengan tausiyah dari KH. Fachrudin dan KH. Syairozi Dimiyathi, serta lantunan ayat suci Al-Quran dari Qori Nasional, Ustaz Zaindun Azzahid.
"Haul ini bukan sekadar peringatan wafatnya seorang ulama, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan diri dan meneladani nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan abah semasa hidupnya," papar Nawal.
Sebagai rangkaian kegiatan, beberapa waktu lalu panitia juga telah memberikan santunan kepada 150 anak yatim piatu dan dhuafa dari wilayah sekitar, sebagai salah satu tradisi yang selalu dilaksanakan dalam peringatan haul tersebut.
"Beliau mengajarkan, bahwa kebaikan yang kita lakukan, khususnya kepada orang tua, tidak akan pernah sia-sia," tuturnya.
Nawal turut memaparkan, bahwa peringatan haul ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda, dalam berbakti kepada orang tua dan melanjutkan perjuangan dalam membangun masyarakat yang religius.
"Kami berharap tradisi ini dapat menjadi sarana, untuk menanamkan bakti kepada orang tua dan pengingat akan kematian yang pasti datang," jelas Nawal.
Peringatan haul ini menjadi bukti bahwa warisan spiritual dan perjuangan KH. Aminuddin Muchtar Thabrani, terus hidup di tengah masyarakat, bahkan 20 tahun setelah kepergiannya. (Pandu)