![]() |
Gubenru Jabar Dedi Mulyadi |
inijabar.com, Kota Bandung- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui kalau kebijakannya mengatur jam kerja ASN Pemprov Jabar lebih pagi di bulan Ramadan menuai pro dan kontra di kalangan ASN itu sendiri.
Sekedar diketahui, Dedi Mulyadi membuat kebijakan jam kerja ASN Pemprov Jabar di bulan Ramadan mulai jam 06.30 wib dan pulang jam 14.00 wib dan jam istirahat dari jam 12.00 sampai jam 13.00 wib.
"Saya paham bahwa kebijakan itu ada juga yang tidak menerima dengan alasan kepagian, harus ngurus anak dulu, harus nganter anak dulu, berbagai hal diucapkan. Ya maklum kebijakannya baru di provinsi,"ujarnya dalam kanalnya Kang Dedi Mulyadi.
Dirinya memberi contoh saat menjadi Bupati Purwakarta kebijakan merubah jam kerja ASN lebih pagi tersebut dilakukannya saat bulan ramadan.
"Kalau saya dulu jadi bupati Purwakarta gak ada, sudah bisa berjalan ber tahun-tahun dan efektif,"ucapnya.
Dedi juga menyampaikan pada seluruh ASN di Provinsi Jawa Barat, bahwa jadi ASN itu harus bersyukur.
"Kita ini jadi ASN harus bersyukur banget. Kenapa?. ASN itu produktif atau tidak produktif bekerja gajinya sama bahkan di ASN tuh kadang saya merasa prihatin , kenapa, yang rajin kerja gajinya segitu, yang males segitu. ASN itu ga kerja pun gajinya bisa 13 kali bahkan 14 kali dengan istilah, istilah yang lain. Tunjangan kinerjanya sangat luar biasa, sangat tinggi,"kata Dedi Mulyadi.
[cut]
![]() |
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi |
Dedi juga mengatakan, jam kerja ASN pergi pagi pulang sore dan setiap hari tidak ada perubahan.
"Di ASN tuh ga ada PHK, kecuali diberhentikan dengan alasan tertentu. Coba bayangkan dengan orang yang kerja di pabrik. Ada yang shif nta masuknya jam 23.00 wib malam, ada yang masuk nya shiftnya subuh digilir. Nah mereka ke pabriknya ga pernah ngeluh tuh. Gimana saya nganter anak sekolah,"sindir Dedi Mulyadi.
Mereka (yang kerja di pabrik), kata Dedi Mulyadi, bekerja dikejar target produksi kalau tidak tercapai kena sanksi bahkan bisa di PHK.
"Bahkan hari ini banyak pabrik yang tutup karena mengalami problem marketing atau pemasaran karena barangnya tidak laku dipasaran akibat dulu nih adanya kebijakan impor yang salah. Sehingga barang produksinya kalah bersaing dengan barang impor,"ujarnya.
Dedi menghimbau pada para ASN agar bekerja dengan baik, karena ASN itu profesi yang sangat beruntung.
"Karena banyak beruntung maka jangan banyak ngeluh. Jangan terlalu banyak ngomong sana sini. Apalagi berkomentar di media sosial tentang sesuatu yang harus semestinya dijalani. Karena ASN terikat dengan sumpah jabatan akan bekerja dengan baik, siap ditempatkan dimanapun,"tandasnya.(*)