inijabar.com, Jakarta- Dampak banjir tidak hanya dialami sejumlah wilayah di Jawa Barat, tapi juga dirasakan beberapa wilayah di Provinsi Jakarta. Kedua pasangan kepala daerah di dua wilayah tersebut pun dibuat sibuk akibat banjir tahunan tersebut.
Namun kini publik termasuk warganet mulai membanding-bandingkan kinerja Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno.
Momen Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung naik hekikopter untuk memantau lokasi banjir di Jakarta melalui udara dibandingkan dengan aksi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat aksi turun langsung membersihkan sampah di bawah jembatan di pelabuhan ratu Sukabumi.
Pramoni Anung mengakui diprotes lantaran sempat meninjau banjir menggunakan helikopter. Dia mengatakan alasannya memakai helikopter adalah ingin melihat secara jelas daerah mana yang berpotensi akan mengalami penyumbatan saat banjir.
"Saya sudah keliling seluruh Jakarta. Walaupun ada yang protes pakai helikopter. Kenapa pakai helikopter? Ya kalau pakai helikopter kan memang kita ingin melihat tempat-tempat yang mana masih potensi untuk terjadi penyumbatan atau nggak,"ujarnya pada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turun langsung membersihkan sampah yang menyumbat aliran Sungai Cipalabuan di Dermaga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025).
Dedi terlihat nyebur ke sungai, badannya nampak tergenang air setinggi pinggang saat mengangkat sampah yang menyumbat aliran sungai.
"Kapan lagi maen sama kapolres di air, sama bupati, karek dilantik beres, ripuh, ini nih retret,"sindir Dedi Mulyadi terlihat tertawa.
Dedi Mulyadi bahkan tidak sungkan mengangkat sampah pakaian dalam.
"Kalau sampahnya ada kasur, bantal, guling, seprai, segala macam lah, celana dalam ada,"ucapnya.
Komentar dari warganet pun beragam, ada yang menyebut Pramono Anung dan Rano Karno tidak punya konsep penanganan banjir di Jakarta.
"Lagi wisata lu pa..lagi liat pemandangan dari langit,"tulis akun @raniyaa09
"Tukar tambah bisa gk sama gubernur kami,"tulis akun gatot@ngalam disinyalir warga Jakarta di akun KDM.