![]() |
Wabup Cirebon saat mendatangi lokasi areal tambang gunung kuda |
inijabar.com, Kabupaten Cirebon- Terkait longsornya areal tambang di Gunung Kuda. Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, mengungkapkan, pihaknya telah membuka penyelidikan terhadap insiden longsor ini. Sejumlah pihak yang terlibat dalam operasional tambang telah dimintai keterangan.
“Sudah lima orang kami periksa, termasuk pemilik tambang, kepala teknik tambang, dan beberapa karyawan. Kami juga masih menunggu operator lainnya untuk dimintai keterangan,” ungkapnya.
Sumarni menegaskan, penyelidikan akan terus berlanjut guna mengetahui ada atau tidaknya unsur pidana dalam peristiwa tersebut. Proses hukum berjalan paralel dengan proses evakuasi dan pencarian korban.
“Jika ditemukan pelanggaran dalam proses penambangan, tentu akan ada tindakan hukum tegas,” tegas Sumarni.
Hingga saat ini, tim evakuasi telah berhasil menemukan 14 jenazah korban longsor. Sebanyak 13 jenazah telah dibawa ke RSUD Arjawinangun, sementara satu korban lainnya dilarikan ke RS Sumber Hurip di Kecamatan Sumber.
Selain itu, empat korban luka ringan telah menjalani rawat jalan dan dipulangkan ke rumah masing-masing.
Sementara itu, delapan orang lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor. Proses pencarian akan dilanjutkan setelah dilakukan asesmen keamanan oleh tim gabungan.
“Kami tidak ingin terburu-buru dalam proses evakuasi lanjutan tanpa memastikan kondisi area benar-benar aman. Keselamatan tim penyelamat juga menjadi prioritas,” jelas Sumarni.
Dia juga mengungkap, lokasi tambang Gunung Kuda sebelumnya juga pernah mengalami longsor pada Februari 2025.
Saat itu, pihak kepolisian telah memasang garis polisi (police line) di area tambang. Namun, kegiatan pertambangan dilaporkan tetap berlanjut.
“Kami sedang mendalami kemungkinan pelanggaran atas instruksi penutupan sebelumnya. Jikaterbukti ada kelalaian atau pelanggaran hukum, maka akan ada tindakan tegas,” tandasnya. (Fii)