Damkar Kota Bekasi Gelar Pelatihan Tanggap Darurat Bagi Keluarga

Redaktur author photo


Petugas Damkar Kota Bekasi saat memberi pelatihan resiko kebakaran di rumah tangga.

inijabar.com, Kota Bekasi - Tingginya risiko kebakaran di lingkungan rumah tangga, terutama yang berasal dari aktivitas dapur, mendorong Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kota Bekasi menggelar program pelatihan khusus.

Pelatihan 'Keluarga Tanggap Kebakaran Rumah Tangga' tersebut, menargetkan ibu-ibu rumah tangga yang dinilai paling rentan menghadapi bahaya kebakaran.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Dunia Usaha Disdamkarmat Kota Bekasi, Moh. Ridwan, menjelaskan alasan pemilihan sasaran pelatihan tersebut.

"Makanya kami mengedukasi dan melatih ibu-ibu agar dapat melakukan pencegahan dini apabila terjadi kebakaran," ujar Ridwan saat ditemui di lapangan Kantor Kecamatan Bekasi Utara, Kamis (17/7/2025).

Pelatihan yang merupakan bagian dari program tahunan dengan anggaran 2025 ini diikuti para Ketua RT dan RW, Karang Taruna, serta anggota Linmas se-Kecamatan Bekasi Utara. Materi yang diberikan mencakup edukasi dan simulasi penanganan awal kebakaran, khususnya di lingkungan rumah tangga.

"Insya Allah kegiatan ini akan terus kami lanjutkan setiap tahun. Bahkan kami siap hadir 24 jam jika ada permintaan dari wilayah untuk mengadakan sosialisasi," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan juga mengusulkan pentingnya ketersediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap lingkungan RW dan RT, mengacu pada program Gerakan Masyarakat Punya APAR (GEMPAR) yang telah diterapkan di DKI Jakarta.

"Akan lebih baik jika Kota Bekasi juga menerapkan gerakan serupa. APAR sangat efektif sebagai penanganan awal kebakaran. Ada dua jenis umum, yaitu powder dan CO2. Untuk rumah tangga, jenis CO2 lebih disarankan karena tidak menimbulkan residu atau kotoran," jelasnya.

Sementara itu, Ketua RW 01, Say Monanggedeon, mengapresiasi program pelatihan ini dan berharap dapat berlanjut hingga menjangkau seluruh masyarakat di tingkat bawah.

"Program ini sangat bagus dan bermanfaat. Kami jadi tahu bagaimana cara menanggulangi kebakaran, baik secara tradisional maupun modern. Ini sangat penting agar pengurus RT dan RW bisa tanggap saat kejadian," ujar Monang.

Ia mendorong agar Dinas Pemadam Kebakaran tidak hanya melatih para pengurus wilayah, tetapi juga langsung turun ke masyarakat di lingkungan RT dan RW. 

"Semakin banyak warga yang paham, maka semakin besar peluang untuk mencegah kebakaran sejak awal. Ini penting sekali," pungkasnya.

Program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Kota Bekasi, dalam menghadapi risiko kebakaran rumah tangga. Sosialisasi dan edukasi berkelanjutan menjadi kunci membangun budaya sadar keselamatan kebakaran di tengah masyarakat. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini