Jelang Porprov 2026, Atlit Motocros Nasional Asal Kota Bekasi Pakai Motor Jadul Ban Botak

Redaktur author photo
Atlit Nasional Motocros Kota Bekasi Widjatnoko Kokoh Wiradi (16) saat menunjukan motornya yang keluaran tahun 2023

inijabar.com, Kota Bekasi- Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar 2026 yang akan digelar di Kota Bekasi dan Depok. Persiapan atlit Motocross Kota Bekasi justru memprihatinkan.

Kondisi ini berbanding terbalik jika dibandingkan dengan anggaran KONI Kota Bekasi yang sebesar Rp25 miliar tahun 2025.

Salah satu atlit Motocross Kota Bekasi Widjatnoto Kokoh Wiradi (16) yang merupakan croser 5 besar tingkat Nasional dan 3 besar di level provinsi Jabar mengeluhkan kondisi persiapan nya.

Remaja yang tercatat sebagai siswa di SMAN 2 Kota Bekasi ini mengaku dirinya terancam tidak bisa mengikuti Kejurda (Kejuaraan tingkat daerah) Motocros di Bandung pada bulan Oktober 2025 ini dan seleksi persiapan Porprov 2026.

"Kendala nya soal anggaran untuk latihan. Motor nya juga sudah lama kan ga bisa ganti sparepart juga,"ucap remaja yang akrab disapa Kokoh ini saat ditemui di kediamannya di wilayah Kayuringin Kecamatan Bekasi Selatan. Sabtu (27/9/2025).

Kokoh mengaku motornya tersebut diterimanya dari KONI Kota Bekasi pada tahun 2023. Kondisi ban dan sparepart nya sudah tidak layak untuk bertanding di event sekelas Porprov.

"Licin (ban) untuk main di tanah sudah ga cocok,"cetusnya.

Dia berharap dapat bantuan anggaran untuk latihan dan memperbarui sparepart seperti ban dan lain -lain.

Namun demikian, Kokoh mengaku jika bisa tampil di Porprov 2026 bisa mentargetkan mendali emas.

"Saingan terberat dari (atlit) dari Bandung. Targetnya dapat emas (Porprov),"tandasnya.

Senada dikatakan Woejoed Wiradi selaku orang tua dari Kokoh. Menurut Woejoed Wiradi, sekali latihan saja bisa menghabiskan anggaran Rp800 ribu an. 

"Iya sekali latihan saja kita habis sekitar Rp800 ribu an seperti untuk mengangkat motor ke lokasi latihan di Grand Wisata (Tambun Selatan Kabupaten Bekasi). Juga untuk bahan bakar sekali latihan isinya 5 liter., dan oli. Kita latihan  seminggu 3 kali. Coba sudah kebayang tuh besaran anggarannya,"ungkapnya.

Dirinya mengaku sempat komunikasi dengan IMI (Ikatan Motor Indonesia) Kota Bekasi. Namun nampaknya kendala keuangan juga jadi masalah utana.

Woejoed Wiradi menceritakan, untuk Kejurda dan seleksi untuk Porprov di bulan Oktobwr 2025, anaknya terancam tidak ikut serta.

"Kejurda itu tanggal 14 Oktober 2025, dan seleksi atlit motocros untuk Porprov 2025 pada tanggal 20 Oktober 2025. Kalau kondisi seperti ini tidak ada dana untuk latihan kayanya berat untuk ikut. Padahal di Porprov Jabar kan kita (Kota Bekasi) jadi tuan rumah. Masa ga ada atlit motocros yang tampil,"beber Woejoed.

Dia berharap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan juga Walikota Bekasi Tri Adhianto yang juga selaku Ketua Koni Kota Bekasi dan pihak-pihak yang peduli terhadap atlit motocros Kota Bekasi bisa mencari solusi soal anggaran.

"Saya berharap Gubernur Jabar KDM dan juga Walikota Bekasi atau pihak-pihak yang peduli bisa membantu solusi soal nasib atlit motocros Kota Bekasi,"pungkasnya.

Sekedar diketahui, jumlah atlit motocros di Kota Bekasi berjumlah 5 orang yang saat ini dilatih oleh Ade Candra,mantan croses Jabar.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini