300 Warga Jabar Ikuti Pelatihan Siap Kerja, Dapat Jaminan Langsung ke Dunia Industri

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi - Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) Jawa Barat bersama Balai Latihan Kerja (BLK) Kompetensi Jawa Barat, membuka pelatihan berbasis penempatan industri untuk menekan angka pengangguran.

Diketahui, program yang menargetkan 300 peserta dalam dua gelombang ini, menjanjikan penyerapan langsung ke dunia kerja usai pelatihan.

Gelombang pertama yang dibuka Kamis (9/10/2025) itu, diikuti 100 peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, Sukabumi, Indramayu, serta Kota Bandung.

Ketua FKLPID Jawa Barat, Benny Tunggul menjelaskan, pelatihan mencakup lima bidang keterampilan, yakni otomotif, konveksi, automation robotik, pengelasan (welding) dan CNC milling, serta elektronika. Keunggulan program ini adalah peserta langsung ditempatkan di industri mitra sesuai bidang pelatihannya.

"Peserta tidak hanya mendapat sertifikat, tetapi juga langsung menjadi bagian dari dunia industri sejak tahap pelatihan," ujar Benny selepas kegiatan.

Proses rekrutmen peserta dilakukan berdasarkan rekomendasi dari perusahaan mitra industri. Menurut Benny, pelatihan tidak hanya menekankan penguasaan keterampilan teknis (hard skill), tetapi juga kemampuan interpersonal (soft skill) agar peserta mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri modern.

Benny menyebut, program tersebut menjadi model strategis dalam menekan angka pengangguran di Jawa Barat. FKLPID telah menggandeng 140 SMK di Kota Bekasi untuk menyeleksi calon peserta terbaik.

"Kami mendukung program pemerintah pusat dan daerah, termasuk kebijakan Presiden dan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi," katanya.

Beberapa perusahaan yang terlibat sebagai mitra antara lain PT Unggul Semesta (robotik welding), AHAS (otomotif), PT Erfa Karya Mandiri (konveksi), PT Medina Engineering, PT Dana Putra Investama, CV Mandiri Motor Mobile, serta sejumlah perusahaan manufaktur dan teknik lainnya.

Menurut Benny, program ini tidak hanya mempercepat penyerapan tenaga kerja, tetapi juga membantu industri mendapatkan tenaga terampil bersertifikat tanpa biaya besar.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat, Hj I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menyampaikan, program ini merupakan bagian dari pelatihan berbasis kompetensi penempatan industri yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat 2025.

"Program ini menargetkan 2.500 orang di tujuh kabupaten/kota. Sebelumnya sudah dibuka di Garut oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, dan kini dilanjutkan di Bekasi untuk 300 peserta," jelasnya saat pembukaan pelatihan.

Kim Fajar menegaskan, bahwa pelatihan berbasis penempatan industri ini memastikan peserta yang telah direkrut perusahaan di wilayah Bekasi dan sekitarnya langsung bekerja setelah menyelesaikan program.

"Tujuannya mencetak tenaga kerja kompeten, disiplin, dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan industri, baik di pabrik alas kaki, tekstil, maupun otomotif," tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya pembentukan karakter dan kedisiplinan peserta melalui pelatihan selama 14 hari. Kim Fajar berharap, kerja sama antara Disnakertrans Jawa Barat dan FKLPID terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat Jawa Barat mendapatkan pelatihan dan kesempatan kerja di industri.

Program pelatihan berbasis penempatan industri ini diharapkan menjadi solusi efektif, dalam mengurangi pengangguran sekaligus memenuhi kebutuhan industri akan tenaga kerja terampil di Jawa Barat. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini