![]() |
| Penggiat Seni Tato Bian Adam (30) |
inijabar.com, Kota Bekasi- Menjadi pelaku seni tato seringkali mendapat cibiran dari lingkungan masyarakat. Pandangan negatif masyarakat merupakan stigma lama yang dirasakan hingga kini, padahal tato merupakan bagian dari budaya.
Salah satu pegiat seni tato bernama Bian Adam (30) mengakui hal tersebut. Dirinya mengungkapkan suka duka menekuni usaha seni tato di kios nya di wilayah Gang Jambon, Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya.
“Tatto sering dipandang negatif, padahal tato itu nggak bisa dipisahkan dari budaya kita. Dari dulu sudah ada,” ujarnya. Sabtu (22/11/2025).
Bian juga menyesalkan sebagian masyarakat masih menggeneralisasi orang bertato sebagai pelaku kejahatan.
“Kebanyakan orang pikir tato itu oknum-oknum yang bawa nama buruk. Padahal itu oknum, sama kayak pejabat atau institusi lain, tapi diberangnya dikukur rata,”ungkapnya.
Dia sendiri mengaku menjadi penggiat tato sejak lama dan menjadi seniman tato adalah pilihan yang ia jalani dengan kesadaran penuh.
“Kalau kerjaan sih gue bisa masuk posisi kerja juga. Tapi gue pilih buka usaha sendiri. Gue punya bakat dari kecil, jadi gue pilih di bidang ini,” katanya.
Bian mengatakan, dasar membuat tato adalah seni lukis dan dirinya dalam membuat tato lebih ke tema abstrak.
“Keluarga saya juga pelukis, jadi memang sudah terbiasa dengan dunia seni,” jelasnya.
Terkait perkembangan seni tato di Bekasi. Bian menceritakan, perkembanganya lebih inovatif. Ia juga menyebut, komunitas tatto di Bekasi juga semakin aktif dengan berbagai kegiatan seperti kontes dan pertemuan komunitas.
“Ada Bekasi Tattoo Arts, dan gue gabung juga,” tambahnya.
Menurut Bian, pandangan masyarakat terhadap tatto di tahun 2025 juga lambat laun mengalami perubahan.
“Nggak kayak dulu. Dulu orang tatto dianggap preman, cacat, premanisme. Sekarang larinya ke seni,”ucapnya.
Ia juga memberi pesan kepada para pemilik tatto maupun pemula agar memilih seniman tato yang profesional.
“Buat temen-temen yang mau bikin tatto, jangan asal. Carilah artis yang benar-benar artis. Lihat kebersihannya, lihat serialnya,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa tato bukan keputusan kecil. Menurutnya, orang bertato justru sering lebih berhati-hati.
“Kalau kalian sudah bikin tatto, itu komitmen seumur hidup. Komitmen seumur hidup. Komitmen seumur hidup. Banyak orang yang punya tatto itu ngejaga sikap. Ngejaga perilaku, ngejaga iman, sopan santun. Lebih sopan,” jelasnya.(firman)



