inijabar.com, Kota Bekasi- Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian ESDM berencana membuat program air bersih berbasis air sumur tanah, dengan anggaran Rp500 milyar lebih, untuk mengantisipasi kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia.
Program tersebut tentu bagian dari komitmen negara untuk membuat rakyatnya nyaman dan aman dalam menjalani kehidupannya. Bagaimana dengan BUMD yang ada di Bekasi, terutama PDAM Tirta Bhagasasi (TB), , yang masih memiliki beberapa sumber anggaran kerjanya.
Safrudin |
"Menurut saya hal itu bukan bagian dari daya kreatifitas suatu perusahaan yang seharusnya sudah bisa disebut berorientasi profit guna keberdayaannya menghidupi perusahaan dan sumbangsihnya kepada Pemerintah Daerahnya," ucap mantan Caleg asal Golkar ini pada inijabar.com. Senin (9/9/2019).
Safrudin mencontohkan, proyek penguatan Kantor Cabang di Babelan, Tarumajaya dan Cibarusah, tahun 2019 menjadi hal yang harus dilakukan, selain pada aspek pipanisasi.
"Banyak hal yang bisa dilakukan dengan anggaran Rp1,3 trilyun, tidak hanya sebatas rutinitas pipanisasi, lalu bagaimana dengan upaya mendapatkan sumber air baku yang permanen tanpa harus membeli dan harus membayar pertahunnya. Jangankan untuk berkreasi memiliki sumber air baku sendiri, membayar air baku ke Tirta Patriot saja masih menunggak,"pungkasnya.