Reses Perdana, Prasetyawati Dibrondong Pertanyaan Persoalan Kemasyarakatan

Redaktur author photo
Anggota DPRD Jabar, Ir.Prasetyawati saat Reses di Bojong Kulur, Gunung Puteri, Bogor.
inijabar.com, Kabupaten Bogor- Anggota DPRD Jawa Barat, Ir. Prasetyawati memulai Reses perdana nya di Rt 01/05 Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Puteri Kabupaten Bogor pada Selasa (3/12/2019).

Hadir juga dalam Reses ke 1 Tahun Sidang 2019-2020 tersebut para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ibu Majelsi Taklim Raudathul Huda. Dan juga Sekretaris Desa (Sekdes) Bojong Kulur, Sanin Kurnia.

"Saya memang sudaj janji kalau masuk masa Reses, akan turun pertama kali di RT 01/05 Kelurahan Bojong Kulur ini. Saya mengucapkam terimakasih saat Pemilu kemarin warga mendukung dan memilih saya dan hingga saya menjadi anggota dewan. Makanya saya turun kembali ke sini untuk menyerap aspirasi warga,"ujar politisi asal Partai Gerindra ini di hadapan warga. 

Prasetyawati yang masuk di Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat ini pun ditanya seputar masalah pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan lainnya. Keluhan juga datang dari Sekretaris Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Puteri, Sanin Kurnia yang menyatakan di wilayahnya belum ada sekolah SMA Negeri.

"Dengan adanya sistem zonasi ya jelas warga Bojong Kulur kalah bersaing dengan kecamatan tetangga yang lebih dekat dengan sekolah negeri. Makanya mohon bu dewan bisa membantu aspirasi kami ini,"harapnya. 

Selain itu masalah lain, kata Sanin, di Bojong Kulur belum ada Puskesmas rawat inap. yang ada di Bojong Kulur Puskesmas biasa.

"Dengan jumlah warga Bojong Kulur yang semakin padat penting adanya Puskesmas yang bisa melayani masyarakat lebih prima lagi,"bebernya.

Namun demikian, dirinya bangga dengan prestasi Desa Bojong Kulur sebagai Desa Mandiri se Jawa Barat dan juara ke 7 Desa Mandiri tingkat Nasional..

"Nah ini perlu reward dari Pemprov Jabar dong,"katanya. Selain itu juga Sekdes Bojong Kulur ini menjelaskan, Pemdes mau diberikan mobil Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara) dari Pemprov Jabar. Namun, kata dia, jumlahnya cukup mahal sebesar Rp7.5 juta untuk mengurus administrasinya.

"Bukan Pemdes tidak mampu membayar itu. Tapi karena APBDes nya sudah selesai dan tidak ada anggaran untuk itu, jadi kami bingung mau menerimanya gimana,?"ucapnya.

Menyikapi hal tersebut, Prasetyawati mempersilahkan warga untuk mencari dan menadapatkan lahan untuk membangun sekolah SMA Negeri dan harus jelas lahan kepemilikannya.

"Ayo dicari dulu lahannya, nanti di ajukan ke Provinsi dan saya bantu kawal prosesnya. Tapi lahannya harus jelas kepemilikannya,"jawabnya.

Terkait soal Puskesmas rawat Inap, Prasetyawati menyatakan, hal itu kewenangan Pemerintah Kabupaten Bogor. Tapi dirinya berjanji akan mengkomunikasikan dengan Wabup dan Ketua DPRD Bogor.

"Kebetulan mereka berasal dari Gerindra jadi nanti akan saya komunikasikan,"tandasnya.

"Soal mobil Maskara, saya bantu Rp7.5 juta untuk Pemdes Bojong Kulur agar mendapat mobil tersebut. Nanti tolong diurus sendiri ya soal administrasinya. Yang penting Bojong Kulur punya mobil Maskara,"tegasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini