Pengrajin Usaha Dodol Betawi Sukatani Keluhkan Penurunan Omset

Redaktur author photo

inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Dampak pandemi virus covid 19 membuat semua sendi kehidupan lesu begitupun usaha musiman di saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

Seperti yang dialami puluhan pengrajin  Dodol yang berada di kampung Ceger, Desa Suka Asih, Kecamatan Sukatani.

Penurunan penjualan yang otomatis berimbas pada pengurangan produksi Dodol. 

Menurut salah satu pengusaha Dodol. Wahyu, di tahun yang lalu usaha dodolnya bisa memproduksi  hingga  4 kwintal dodol setiap harinya. 

"Tahun lalu kami bisa memberdayaka belasan pekerja. Berbeda jauh dengan tahun ini. Yang hanya mampu memproduksi 1 kwintal kue dodol setiap harinya,"ucap Wahyu. Rabu (13/5/2020). 

Saat ini, kata dia, hanya 6 pekerja bisa diberdayakan. Karena sepinya pembeli di tengah situasi virus corona. 

"Selain itu tidak adanya pemudik yang pulang kampung, biasanya para pemudik yang akan pulang kampung selalu membawa oleh-oleh makanan khas cikarang yaitu dodol Betawi,"ungkapnya.

Selain itu juga, sambung Wahyu, harga gula pasir yang naik hingga 850 ribu per 50kg. Membuat harga penjualan dodol juga naik menjadi Rp 50 ribu rupiah per kilogramnya.

"Satu kuali tembaga bisa jadi 90 kilogram dodol dengan lama mengaduk dodol delapan jam hingga dodol siap di kemas,"tandasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini