inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Ratusan masa demo Ansor yang Jumat kemarin (26/9/2020) mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi, menyesalkan Bupati Bekasi H. Eka Supria Atmaja tidak menemui mereka.
Ketua PC Ansor Kabupaten Bekasi, Ahmad Tetuko Taqiyuddin menilai Eka sebagai Bupati Bekasi sejak dilantik belum menunjukan wibawa birokrasi dan kinerja yang maksimal terkesan Bekasi tidak ada persoalan.
"Kita melihat Bupati Eka Supria Atmaja belum menunjukan wibawa birokrasi, hal ini terlihat dari tidak di fungsikannya Baperjakat dalam hal perpindahan posisi pejabat ASN dan adanya 151 jabatan yang belum terisi sehingga ini cukup mengganggu pelayanan publik. Lalu untuk jabatan struktural Eselon II ke bawah perlu kiranya dipertimbangkan aspek prestasi dan bidang keilmuan diterapkan secara proporsional,”ucap Ahmad Tetuko Taqiyuddin pada media usai berunjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Bekasi. Jumat (26/9/2020).
Aksi demo yang bertemakan ‘Santri Beraksi Benahi Bekasi’ menuntut berbagai kebijakan untuk kepentingan publik. Eka Supria Atmaja, dinilai juga tidak perduli terhadap pondok pesantren dan para santri Kabupaten Bekasi.
Sempat keadaan memanas dan bersitegang saat masa aksi memaksa masuk ke dalam ruangan gedung DPRD. Akhirnya pihak Sekwan Herman Hanafi menemui mereka untuk meredam keadaan yang memanas.
“Kami akan menyampaikan semua aspirasi dan tuntutan kepada para dewan, kebetulan hari ini semua dewan lagi ada kegiatan diluar jadi mohon untuk kesabarannya, silahkan datang lagi setelah kami melakukan penetapan 2 perda yang akan dilaksanakan tanggal 30 September 2020 yaitu perda tentang peralihan Desa menjadi Kelurahan dan Perda tentang Penyakit Masyarakat, ujar Herman Hanafi.(mam)
