inijabar. Com- Kota Bekasi. Anggota DPRD Kota Bekasi komisi IV Hj. Evi Mafriningsianti dicecar sejumlah pertanyaan terkait infrastruktur dan pendidikan pada acara Reses II tahun anggaran 2021 di wilayah RW 14 dan RW 15 di Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur. Minggu(23/5/2021).
Politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mendapatkan banyak permintaan warga seperti terkait dengan normalilasi kali Bekasi, permintaan pendirian sekolah SMP Negeri, persoalan drainase, dan yang terkait dengan insentif operasional RT dan RW.
Permintaan normalisasi kali Bekasi disampaikan oleh Herwan Sueb selaku ketua RW 14, sementara permintaan pendirian SMP Negeri dan persoalan drainase disampaikan oleh Budiarto perwakilan RT 06 RW 15.
Hj. Evi menjelaskan, jika persoalan normalisasi kali saat ini sudah menjadi program pemerintah pusat yang dibiayai oleh APBN sebesar kurang lebih Rp4,7 triliun dan sudah dimulai dari bulan Februari 2021, untuk pekerjaannya pun sudah dimulai di Kota Bekasi yang tanggulnya jebol seperti PGP (Pondok Gede Permai) di Jatiasih itu menjadi prioritas dan tidak menutup kemungkinan sampai di kali Bekasi secara keseluruhannya nanti.
"Untuk normalisasi inikan program nasional yang dibiayai oleh APBN sebesar kurang lebih Rp4,7 Triliun dan sudah dimulai dari bulan februari 2021, memang pekerjaan saat ini dimulai bertahap untuk wilayah Kota Bekasi yang tanggulnya jebol antara lain PGC, Pondok Gede Permai, dan Jatiasih itu yang menjadi prioritas dan pasti akan sampai di kali bekasi secara keseluruhan dan itu bertahap mudah-mudahan juga nanti akan sampai di wilayah Bekasi Timur," tutur wanita yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi ini.
Sementara terkait dengan usulan pembangunan sekokah SMP Negeri dirinya mengungkapkan, kesulitannya adalah memiliki lahan agar pemerintah daerah bisa menganggarkan pembangunan gedung sekolah tersebut.
"Karena saya pribadi juga ada di Komisi IV yang langsung membidangi pendidikan tentu ini juga konsen pribadi saya juga agar dapil saya harus memiliki sekolah negeri dan tentu harus memiliki gedung sendiri dan oleh karena itu wilayah sini khususnya Duren Jaya harus memiliki lahan ini yang nanti akan saya perjuangkan agar bisa menjadi untuk pembangunan gedung baru SMPN 57 di Bekasi Timur,"tegasnya.
Terkait dengan pandemi virus Covid-19 kembali dijelaskannya jika saat bulan April sempat bed rumah sakit itu terjadi kekosongan kurang lebih sebesar 60% tetapi di bulan Mei kembali naik dan ini sebagai akibat dari banyak kerumunan masyarakat disentra-sentra kegiatan usaha karena bulan Ramadhan dan kegiatan-kegiatan buka puasa bersama sehingga memunculkan klaster-klaster baru saat ini.
"Memang di bulan April itu sempat terjadi kekosongan bed sebesar kurang lebih 60%, akan tetapi memasuki bulan Mei kasus Covid kembali naik. Hal ini sebagai akibat baik dari kerumunan disentra-sentra kegiatan usaha mengingat memasuki bulan Ramadhan dan adanya kegiatan-kegiatan buka puasa bersama sehingga menimbilkan klaster-klaster baru covid," tutupnya.
Sekedar informasi jumlah peserta reses yang hadir berjumlah kurang lebih 60 peserta baik dari RW 14 maupun RW 15 kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur.(yns)