Petugas Halau Pemudik Saat Masuk Wilayah Tasikmalaya

Redaktur author photo




inijabar.Com, Kota Tasikmalaya – Puluhan kendaraan disuruh putar balik saat masuk wilayah Kota Tasikmalaya pada hari pertama larangan mudik lebaran, Kamis (6/5/2021). Kendaraan-kendaraan itu terjaring di pos pengamanan perbatasan Kota Tasikmalaya – Kabupaten Ciamis di pos pengamanan penyekatan Karangresik.


Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Karangresik, Iptu Nandang Rokhman menerangkan, operasi penyekatan di wilayah perbatasan Tasik-Ciamis dilaksanakan hari ini per pukul 00.00 WIB.


“Tadi malam sudah mulai yang diperiksa ratusan kendaraan terdiri dari R4 dan R2, yang diputar balik 60 kendaraan hingga siang ini,” kata Nandang saat ditemui di Pos Karangresik (6/5/2021).


Ia mengatakan, pihaknya terpaksa memutar balik paksa ke 60 kendaraan tersebut lantaran dari identitas mereka memang bukan merupakan orang dekat, meskipun alasan mereka bukan mudik melainkan untuk berbelanja.


“Rata-rata dari kota besar dari Jabodetabek. Ada sebagian juga yang dari daerah Jawa Tengah, maka dari itu kami tak mau kecolongan akhirnya mereka harus putar balik,” ungkapnya.


Untuk mekanisme sendiri, kata Nandang, petugas di pos berstrategi dengan perubahan jam-jam tertentu. Di saat pemudik lengah, pihaknya malah memperketat dengan sigap, mengamankan yang terindikasi pemudik dari luar.


“Kalau pemudik lokal dari Ciamis ke Tasik atau sebaliknya itu masih bisa, dengan catatan memperlihatkan identitas dan hasil swab maksimum 3 x 24 jam,” terangnya.


Sedangkan, lanjut dia, untuk kendaraan dinas yang mau Melintas harus dapat menunjukan surat tugas. Dan untuk kendaraan seperti kendaraan angkut, pihaknya memperketat dengan memeriksa kendaraan tersebut.


“Kendaraan seperti truck, box, atau pick up kami periksa. Kami tidak mau kecolongan.. Karena misalkan di dalam truck malah ada pemudik atau barang-barang dari si pemudik.Intinya kami lakukan dengan ketat, sesuai intruksi presiden bahwa saat ini mudik lebaran dilarang,” jelasnya.(aaf)

Share:
Komentar

Berita Terkini