Inijabar.com- Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi menanggapi perihal predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada hari Rabu, 19 Mei 2021 di Stadion Candra Baga Kota Bekasi.
Rahmad Effendi menjelaskan, jika audit BPK itu sesuatu yang harus pemerintah dan pemerintah daerah jalankan dan tentu dari segi mekanisme pengelolaan keuangan daerah yang baik, transparan, dan akuntabel maka dari itu Kota Bekasi sudah enam kali berturut-turut meraih prestasi WTP dari BPK.
"Terkait dengan hasil WTP, tentu apa yang menjadi hasil audit BPK itu pemerintah daerah wajib menjalankan. Dari segi mekanisme pengelolaan keuangan daerah yang baik kita selama ini maka kita bisa meraih prestasi WTP dari BPK berturut-turut dan saat ini sudah yang keenam", tegas Rahmad Effendi (19/5/2021).
Persoalan prestasi WTP yang diperoleh dirinya kembali menjelaskan bahwa dengan disandangnya hal tersebut bukan berarti tidak ada catatan dari BPK yang harus dibenahi oleh Pemerintah Kota Bekasi, catatan yang wajib diperbaiki oleh Kota Bekasi berdasarkan hasil audit BPK yaitu sekitar 45 catatan penting dan itu harus diselesaikan.
"Dengan disandangnya prestasi WTP bukan berarti tidak ada catatan atau rekomendasi BPK yang harus diperbaiki oleh Pemerintah Kota Bekasi, catatan yang harus diperbaiki sebanyak 45 catatan dan itu harus dibenahi", ujarnya.
Dirinya menyampaikan, penghargaan ini sebagai pemicu kita untuk terus menyusun perencanaan yang baik serta mengukur kinerja yang baik, melaporkan kinerja yang baik, dan mengevaluasi kinerja yang baik dan dari situ kita lihat hasil capaiannya yang akan berhubungan secara langsung dengan tingkat kepuasan masyarakat.
"Tentu prestasi WTP ini akan memecut kita agar kita terus menyusun perencanaan yang baik, mengukur kinerja yang baik, melaporkan kinerja yang baik, dan mengevaluasi kinerja yang baik dimana dari situ kita lihat hasil capaiannya karena itu akan berhubungan langsung terhadap kepuasan masyarakat," ungkapnya.
"Indeks kepuasan masyarakat itu baik terkait dengan kesehatan, pendidikan, dan yang paling disoroti saat ini juga persoalan banjir Kota Bekasi. Persoalan banjir tersebut sulit bagi kita karena rasio kepadatan penduduk kita ini sudah mencapai 16.500/km2 maka itu sebuah kota yang sangat padat di Kota Bekasi," tutupnya. (yns).