Masih Numpang di SD, Kepsek SMPN 45 Sebut Pembangunan Sekolah Terkendala Lahan

Redaktur author photo

 



inijabar.com, Kota Bekasi- Kepala Sekolah SMPN 45 Bekasi, Hendrik Durachman mengungkapkan, pembangunan unit sekolah baru SMPN 45 Bekasi di Perumahan Bukit Kencana Kelurahan Jatimakmur kecamatan Pondok Gede, masih terkendala lahan.


di Jalan Semeru No 13, RT 002/RW 014, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, masih terkendala lahan.


Sekolah itu, lanjut dia, hingga kini belum memiliki bangunan sendiri. Aktifitas belajar mengajar pun menumpang di eks sekolah dasar negeri (SDN) Jatimakmur 4  di Jalan Semeru No 13, RT 002/RW 014, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede.


"Untuk warga tidak ada masalah dan pengurus RW dilingkungan proaktif. Tapi, kalau untuk tanahnya ada kendala. Dua bangunan yang menurut peta lokasi (penlok) bahwa rumah itu berdiri diatas lahan Pemkot Bekasi. Sampai sekarang belum dikosongkan, meskipun sudah ada eksen berupa surat (teguran) pertama dari kelurahan untuk pengosongan," kata Hendrik kepada awak media, Jumat (18/6/2021).


Namun begitu, pihaknya berencana akan mendatangi kelurahan dan kecamatan agar bisa mengundang instansi terkait seperti Disdik, disperkimtan bagiat asset maupun RW setempat untuk secepatnya pembangunan sekolah tersebut.


"Karena pada bulan Juli 2021 ini direncanakan sudah dapat dilelang di ULP," ujarnya.


Luas tanah mencapai 3.700 an M2. Sedangkan gedung SMPN 45 akan dibangun 3 lantai.


"Saat ini untuk tahap awal hanya 6 rombel atau ruangan yang akan dibangun," kata dia.


Hendrik menuturkan, gedung baru atau milik sendiri dianggap penting sekali. Karena, ada pengakuan akreditasi sekolah. 


"Menurut pengalaman saya, sekolah yang belum punya gedung sendiri walaupun terakreditasi, itu nilainya akan dibawah," terangnya.


Karena itu, pihak terus berusaha agar SMPN 45 bisa memiliki gedung baru. Terlebih, tingkat kepercayaan masyarakat ketika SMPN 45 memiliki gedung sendiri.


"Kalau kita masuk, SMPN 45 masih numpang. Tapi, masyarakat ujung-ujungnya bilang sekolah buangan, ini yang terakhir kalau tidak dapat sekolah," tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini