Ortu Siswa Menjerit, Pungutan Rp3 Juta di SMAN 8 Kota Bekasi Dinilai Ga Peka Kondisi Ekonomi

Redaktur author photo




Inijabar.com- Kota Bekasi- Keluhan orang tua siswa  soal adanya pungutan yang dibungkus dengan istilah sumbangan di SMA Negeri 8 Kota Bekasi dirasakan bentuk tidak peka nya sekolah pada kondisi ekonomi masyarakat di tengah pandemi.



Salah satu warga Pekayon Jaya  yang anaknya naik ke kelas 2 di SMAN 8 Kota Bekasi menyebut anaknya diminta uang sumbangan sebesar Rp3 juta tanpa ada surat edaran atau permintaan resmi dari sekolah yang cuma berjarak kurang lebih 500 meter dari rumah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi itu.


"Iya anak saya dimintain Rp3 juta tapi ga jelas buat apa,"ujar wanita yang tidak mau disebut namanya pada inijabar.com. Sabtu (10/7/2021).


"Kalau namanya sumbangan kan semampu kita, bukan dipatok begitu,"pungkasnya.


Sebelumnya pihak sekolah SMAN 8 Kota Bekasi  uang sebesar Rp3 juta itu bukan pungutan tapi sumbangan 


Guru Bimbingan Konseling (BK) Lailah menjelaskan, jika permasalahan itu sudah selesai dan sudah mengundang perwakilan orang tua murid guna membicarakannya. 


"Sebenarnya masalahnya sudah selesai karena kita sudah mengundang perwakilan orang tua murid untuk membahas masalah tersebut," ujarnya. (2/7/2021). 


Dirinya menjelaskan, itu sebenarnya bukan pungutan dan itu untuk menjaring bagimana kemampuan dari orang tua murid. 


"Sebenarnya bukan pungutan, itu sebenarnya untuk menjaring kemampuan orang tua murid untuk biaya pengembangan Pendidikan. Belum ada transaksi keuangan juga, dan juga belum diputuskan karena yang memutuskan itu nanti komite," tegasnya. 


"Artinya gini permasalahan kemarin kita sudah clear, artinya kita kembali ke aturan semula," tutupnya. (yns).

Share:
Komentar

Berita Terkini