Sejumlah Elemen Mahasiswa Jabar Gelar FGD Kawal Alokasi Pokir Dewan

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bandung- Sejumlah perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi seperti GMKI, HMI, KAMMI, PMKRI dan HIKMAHBUDHI Jawa Barat, menyelenggarakan Focuss Group Discussion(FGD) tentang Pembuatan Policy Paper dan Naskah Akademik; pengaturan penggunaan Dana Pokok-pokok Pikiran DPRD jabar yang berjudul, Format Ideal Proses Perumusan dan Penggunaan Alokasi Dana Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. 


"Kegiatan ini kami selenggarakan dengan tujuan membuat kontra skema terhadap naskah akademik titipan oligarki yang rapuh dan rentan yang kemudian mendasari lahirnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam Pokir/Dana Aspirasi. Sehingga sangat perlu bagi kami untuk meminta dorongan intelektual dari para akademisi bersih untuk bersih-bersih Jawa Barat,"ujar Ravindra-Koordinator Hikmahbudhi Jawa barat. Sabtu (10/7/2021).


Dengan narasumber tunggal yakni Mudiyati Rahmatunnisa, Ketua Program Magister Ilmu Politik Universitas Padjajaran. FGD tersebut dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting yang terlaksana kurang lebih hampir 3 jam dengan peserta puluhan partisipan.


"Bu Mudiyati mengupas habis soal Pokir/Dana Aspirasi sampai ketulang-tulangnya dengan teori-teori yang luar biasa. Saya cukup bahagia bahwa masih ada akademisi yang mau memberikan dukungan keilmuannya bagi kemajuan kritik kami untuk perbaikan sistem ketatanegaraan khususnya dalam bab penganggaran dan tata kelola kebijakan soal pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD ini. Kedepan kami akan gandeng lebih banyak akademisi, selain untuk membantu membuka Cakrawala keilmuan kami, tentunya untuk membantu mewujudkan Reformasi Birokrasi di Pemprov Jabar khusus nya dan Pemerintah Provinsi lain bahkan Pusat dan Kabupaten/Kota se Indonesia" ungkapnya.


Mereka pun merencanakan akan segera membuat diskusi lanjutan dengan berbagai akademisi lainnya lintas Universitas dan disiplin keilmuan.


"Kami sudah merancang FGD-FGD lanjutan dengan berbagai disiplin keilmuan dan akademisi yang tajam-tajam, mulai dari hukum ketatanegaraan dan administrasi negara hingga psikologi dan filsafat. Jadi tunggu saja dan siapkan diri untuk berpartisipasi dalam bersih-bersih Jawa Barat ya,"ungkapnya.(pik)

Share:
Komentar

Berita Terkini