inijabar.com, Kota Bekasi- Seorang Ketua RW (Rukun Warga) di Kota Bekasi menyebut saat tahapan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tingkat SMAN/SMKN dirinya mengaku membuat surat keterangan Domisili untuk keperluan anak sekolah.
Pria berinisial A ini menegaskan, paling banyak memang dari warga yang rumahnya di wilayahnya. Namun dirinya mengaku ada beberapa warga luar wilayahnya yang minta juga dibikinkan surat keterangan Domisili.
"Itu yang buat jalur Zonasi bocah sekolah. Lah ada itu yang bukan orang sini, dari Tambun bikin ama saya. Emang sih pada ngasih duit. Kita bagi dah buat Rt,"ujar pria yang memang berlokasi satu RW dengan sekolah negeri tersebut.
Dia juga menyebut pernah ditelpon pejabat yang nyuruh dirinya membuat surat keterangan domisili untuk dua orang siswa. Padahal, kata dia, siswa itu bukan warga nya.
"Iya, saya ditelpon pejabat. Nanti ada dua orang ke rumah saya, tolong dibantu itu,"ucapnya menirukan sang oknum pejabat.
Sementara itu, Kepala KCD wilayah III Bekasi Asep Sudarsono menegaskan, ada kelemahan sisitem PPDB yakni tidak bisa mendeteksi berkas yang asli atau palsu. Sistem hanya menerima syarat yang ditentukan calon siswa.
"Sistem nya kan tidak bjsa mendeteksi surat palsu atau tidak. Kalau ada bukti kecurangan kan bukan Disdik lagi kewenangannya itu sudah masuk wilayah hukum,"tandasnya.(*)