inijabar.com, Kota Bekasi- Pada akhir tahun 2019 Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan sebanyak 38 unit mobil wisata untuk 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Design dan penamaan mobil wisata tersebut lebih menonjolkan kearifan lokal daerah masing-masing.
Misalnya di Ciamis disebut Gatrik, untuk Cimahi disebut Sakocik dab lainnya. Begitupun di Kota Bekasi, mobil wisata ini disebut Patriot Kota Bekasi. Saat itu Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menerima bus tersebut dengan warna cat dominan warna biru tanpa dipasang foto begambar dirinya sebagai kepala daerah.
Pengelolaan bus tersebut entah mengapa diserahkan ke Organda Kota Bekasi, yang sejak diberikan oleh Pemprov Jabar belum beroperasi sebagaimana tujuan awal keberadaan bus tersebut.
Kini nasib bus wisata Patriot itu akankan dijadikan alat kampanye personal branding Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dengan telah dirubah nya design warna dan ditambah foto bergambar mantan Kadis PUPR Pemkot Bekasi era 2017 tersebut.
"Iya, bus itu dikelola Organda, untuk mengangkut wisatawan lokal ke titik-titik destinasi wisata di Kota Bekasi. Tapi kebentur covid jadi hingga kini belum berjalan efektif,"ucap mantan Ketua Organda Kota Bekasi Amad Zuani beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Pengamat Transportasi Dindin Wahyudin menilai keberadaan bus wisata tersebut di Kota Bekasi dari awal salah urus. Seharusnya kan dikelola oleh Dinas Pariwisata Pemkot Bekasi bukan Organda.
"Dari awal sudah salah urus itu bus, jadi kan seharusnya dikelola oleh Dinas Pariwisata. Apalagi kondisi polemik di internal Organda Kota Bekasi semakin membuat tidak jelas keberadaan bus wisata tersebut,"ucapnya. Minggu (3/4/2022).
Dirinya juga menilai perubahan cat mobil wisata tersebut tidak melanggar aturan. Pasalnya sudah diberikan secara hibah dari Pemprov Jabar ke Pemkot Bekasi. Hanya saja ditaruh nya foto Plt wali Kota di depan bus wisata tersebut menjadikan Tri Adhianto satu-satunya kepala daerah yang ikut mejeng di mobil itu.
"Di daerah lain di Jawa Barat kan kepala daerahnya semua tidak menampilkan foto diri nya di mobil wisata itu. Bisa dipahami karena pak Tri kan akan mencalonkan diri di Pilkada 2024. Namu apakah bus itu efektif jadi alat kampanye atau tidak, kembali ke masyarakat kota Bekasi,"tandasnya. (*)