Jumlah Pengidap HIV/AIDS Meningkat, Dinkes Jabar Lakukan Ini

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bandung-  Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mengungkapkan dari 5.943 warga Bandung pengidap HIV, sebesar 6,97 persen atau 414 orang diantaranya adalah mahasiswa. 


Sementara di Cimahi, sebanyak 583 warga mengidap penyakit HIV-AIDS. Angka ini berdasarkan hasil rekapitulasi Dinas Kesehatan sepanjang tahun 2005 sampai Juni 2022. 


Lantas, apa upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat untuk meredam peningkatan angka tersebut?


Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Jabar Yudi Komarudin mengatakan, salah satu upaya mencegah penularan HIV-AIDS di Jabar, melalui program layanan kondom gratis.


Program layanan kondom gratis ini dilaksanakan Dinkes Jabar sebagai upaya mencegah penularan HIV-AIDS. Kata dia, pembagian kondom gratis itu bukan bermaksud melegalkan seks di luar nikah, tetapi upaya mencegah penularan penyakit akibat hubungan intim, seperti, HIV-AIDS.


"Kami ada layanan kondom untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV-AIDS. Program ini kami fokuskan ke PSK atau wanita penjaja seks," kata Yudi Komarudin kepada wartawan, Sabtu (27/8/2022).


Program pembagian kondom gratis itu, lanjut dia, dilakukan oleh Dinkes Jabar, kota dan kabupaten, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan aktivis pemerhati HIV-AIDS. 


"Untuk sasaran wanita penjaja seks, kebetulan kami punya LSM pemerhati HIV. Jadi (pembagian kondom) melalui LSM tersebut," ujarnya.


Jumlah kondom yang dibagikan per kabupaten dan kota, tutur Yudi Komarudin, tergantung alokasi yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes yang menyediakan anggaran untuk pengadaan kondom. 


Selain kondom, Kemenkes juga melakukan pengadaan alat suntik sekali pakai untuk mencegah penularan HIV-AIDS.


"(kondom dan jarum suntik) dari Kementerian Kesehatan (alokasinya). Kami gak mengadakan. Tetapi mendapatkan alokasi dari Kemenkes," tutur Yudi Komarudin.


Dinkes Jabar, kata Yudi Komarudin, juga memberikan layanan tes HIV AIDS kepada para PSK, waria, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya. Tes yang dilakukan selama rentang waktu Januari hingga Juni 2022 menyasar 314.643 orang.


Hasilnya, lanjut dia, sebanyak 3.744 temuan kasus infeksi HIV-AIDS di Jabar.


"Memang kami lakukan tes kepada populasi yang berisiko, yaitu, wanita penjaja seks dan waria," katanya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini