Nasib SDN Kota Baru 2 dan 3, Lewat Pintu Depan Khawatir Disambar Truk Lewat Pintu Samping Diprotes Warga

Redaktur author photo


Pintu Samping SDN Kota Baru 2 dan 3 ditutup karena digembok warga


Inijabar.com, Kota Bekasi - Belum habis trauma yang dialami siswa dan orangtua terkait kecelakaan maut yang menyebabkan meninggalnya sejumlah siswa di sekolah tersebut, kali ini para siswa di kedua sekolah tersebut harus melawan rasa traumanya dengan memasuki area sekolah melalui pintu depan.


Saat dikonfirmasi, Kepala SDN Kota Baru 3, Hj. Yeti Taryati, SPd, membenarkan jika siswa di dua sekolah tersebut harus melalui pintu depan saat memasuki ke lingkungan sekolah.


Ia mengatakan, hal ini dikarenakan pada hari Senin (26/9/2022) kemarin, pintu gerbang di samping yang dijadikan akses keluar masuk siswa di gembok oleh salah seorang warga.


"Benar bang, digembok oleh salah seorang warga akses keluar masuknya di pintu samping," katanya, Rabu (28/9/2022).


Yeti menuturkan, kekesalan warga tersebut tidak lain karena banyaknya orang tua siswa yang memarkirkan motornya saat mengantarkan anaknya ke sekolah, sehingga mengganggu akses jalan warga di lokasi tersebut.


"Akses jalan warga terganggu karena banyaknya kendaraan roda dua yang diparkirkan disamping jalan pintu tersebut, padahal sebelumnya sudah mendapatkan izin dari warga dan orangtua siswa pun sudah kami berikan imbauan lewat spanduk disana," tegasnya.


Dilatarbelakangi hal tersebut, pihak sekolah pun akhirnya duduk bersama melakukan rapat untuk mencarikan solusi dari permasalahan tersebut dan akhirnya kami sepakati untuk membuka kembali akses keluar masuk siswa melalui pintu depan sekolah.


"Berdasarkan hasil kesepakatan dua sekolah, akhirnya pintu depan dibuka kembali untuk akses keluar masuk siswa dengan proses penjagaan yang diperketat, meskipun trauma yang dialami belum hilang," katanya.


Selain itu, permasalahan juga belum selesai sampai disana. Dimana orangtua yang mengantarkan anaknya juga memarkirkan kendaraan roda dua didekat pintu gerbang utama sekolah dan hal ini juga menimbulkan rasa kekhawatiran kami akan kecelakaan yang menimpa beberapa waktu yang lalu, padahal pihak sekolah juga sudah melakukan imbauan agar tidak memarkirkan kendaraannya disana dan langsung pulang ke rumah masing-masing setelah mengantarkan anaknya ke sekolah.


Selain itu, kata Yeti, janji untuk dibuatkan jembatan penyeberangan orang (JPO), sampai saat ini juga belum terealisasi.


"Janji dibuatkan jpo-nya pun belum terealisasi sampai saat ini dan kami berharap bisa segera direalisasikan keberadaannya," harapnya.


Ia pun berharap, agar orangtua siswa dan sekolah untuk bisa bersama-bersama bekerjasama untuk tidak memarkirkan kendaraannya didepan pintu masuk sekolah, sehingga akses siswa ke sekolah bisa direalisasikan tingkat keamanannya dan kejadian tersebut tidak terulang kembali.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini