![]() |
Persipasi sebuah klub profesional milik Kota Bekasi yang masih disupport anggaran APBD. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Proses seleksi pemain Persipasi yang dinilai janggal karena hanya meloloskan sedikit pemain asal Bekasi.
Hal itu diungkapkan penggiat sepak bola Kota Bekasi Afrizal. yang menyebut, Persipasi awal berdirinya bertujuan sebagai wadah buat anak Bekasi.
"Akan tetapi tahun ini persiapan ikut liga regional sekaligus tahun lalu juara sudah dinyatakan tiket lolos liga 3 nasional. Sangat miris lihat proses perekrutan pemain lebih banyak pemain luar dari pada anak Bekasi sendiri,"ujarnya. Sabtu (14/10/2023)
Dia menjelaskan, hamper 80 persen pemain diambil dari luar anak Bekasi dan sisanya 20 persen pemain Bekasi.
"Padahal sumber dana dari APBD kota Bekasi, bukan berarti pemain Bekasi tidak ada yang bagus ,bukti nyata baru kemaren tahun 2022 kota Bekasi menjadi juara di ajang pekan olah raga Jawa Barat,"tuturnya.
Yang lebih parahnya lagi, lanut Afrizal, pemain Bekasi di seleksi oleh Askot PSSI dapet 12 pemain lolos seleksi. Ternyata di seleksi lagi menjadi 4 pemain saja.
"Padahal 12 pemain itu rata-rata pemain yang kmrin juara membawa harum nama kota Bekasi dan juga diseleksi oleh pelatih-pelatih handal yang ada di Bekasi di antaranya H.Warta, Maman Suryaman dan Dana Sukri,"beber pria yang akrab disapa Bang Reza ini.
"Saya melihat dalam proses tersebut merupakan sebuah penghinaan terhadap sepakbola bola kota Bekasi.padahal dari sisi pembinaan kota Bekasi lagi bagus-bagus nya.Ini tidak boleh dibiarkan, Askot PSSI kota Bekasi , KONI Kota Bekasi, Dispora, Pj Walikota Bekasi harus berani memangil pengurus Persipasi atau management biar tidak semena- mena karena sumber dana dari APBD kota Bekasi," pungkasnya.
Terpisah, mantan sepak bola nasional asal Bekasi Nuralim malah lebih keras mensoroti keberadaan klub kebanggan warga Kota Bekasi tersebut .
Persipasi, kata pria yang dikenal disapa Jabrik ini menegaskan, kalau tidak serius mengelola Persipasi lebih baik dibubarkan saja.
"Saya sering bilang, Persipasi itu sebuah klub profesional harus dikelola sama orang yang punya duit dan gila bola. Kalau hanya dijadikan alat kepentingan politik lebih baik bubarkan saja,"tegasnya. Sabtu (14/10/2023).(*)