Soal Dugaan Perselingkuhan Anggota Dewan, PMII Kab. Kuningan Desak Usut Secara Transparan

Redaktur author photo
Ketua DPRD Kab.Kuningan Nuzul Rachdy saat menemui massa PMII di depan Gedung DPRD Kuningan.

inijabar.com, Kabupaten Bandung- Mahasiswa PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kuningan meminta DPRD bisa menyelesaikan kasus dugaan perselingkuhan anggota dewan secara transparan.

Hal tersebut disampaikan saat massa PMII memggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kuningan pada Jumat (17/1/2025)

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, saat menemui massa PMII Kabupaten Kuningan mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat atas viralnya isu dugaan perselingkuhan yang melibatkan seorang oknum anggota dewan.

“Atas nama lembaga DPRD Kuningan, saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kuningan atas isu yang mencoreng nama baik institusi ini. Kami sangat prihatin atas kejadian ini,” ungkapnya.

Menurut Nuzul, DPRD Kuningan telah menyerahkan sepenuhnya penanganan dugaan pelanggaran etik tersebut kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD.

“Badan Kehormatan saat ini sudah mulai bekerja menuntaskan kasus ini sesuai dengan prosedur yang berlaku,” terangnya.

Ia juga menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah dalam proses hukum.

“Negara kita adalah negara hukum. Oleh karena itu, kami mengedepankan asas praduga tak bersalah. Namun, proses tetap berjalan, dan kami percayakan sepenuhnya kepada BK untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran etik ini,”ujar Nuzul.

Dia menjelaskan , BK DPRD memiliki tugas utama untuk mengawasi pelanggaran etik yang dilakukan oleh anggota dewan. 

“Badan Kehormatan adalah alat kelengkapan DPRD yang bertanggung jawab menangani pelanggaran etik. Kami memastikan semua proses dilakukan secara transparan dan sesuai aturan,”kata Nuzul.

“Kami tidak akan membiarkan hal seperti ini mencoreng nama baik DPRD Kuningan. Proses ini akan berjalan seadil-adilnya untuk memberikan kepastian kepada masyarakat,” ucapnya.

Dirinya juga berharap agar masyarakat bersabar dan memberikan kepercayaan kepada BK untuk menuntaskan kasus tersebut. 

“Kami memohon doa dan dukungan masyarakat agar lembaga DPRD Kuningan tetap mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menjaga amanah rakyat,”kata Nuzul.

“Atas nama lembaga DPRD Kuningan, saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kuningan atas isu yang mencoreng nama baik institusi ini. Kami sangat prihatin atas kejadian ini,” pungkasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini