Hallo Pak Walikota Bekasi, Sampah Masih Numpuk di Pompa Air Kali Lengkak

Redaktur author photo


Penampakan sampah di pintu air Langkak Bekasi Timur hingga kini belum ditangani

inijabar.com, Kota Bekasi - Pengelolaan pintu air yang tidak optimal dan penumpukan sampah di Kali Lengkak, menjadi sorotan warga Bekasi Timur. Kombinasi dua masalah itu telah mengakibatkan banjir berulang, dengan ketinggian mencapai 3 meter saat musim hujan.

Berdasarkan pantauan inijabar.com, pada Selasa (18/3/2025), tumpukan sampah terlihat memenuhi aliran air di sekitar Rumah Pompa Kali Lengkak. Berbagai jenis sampah seperti boneka, styrofoam, botol plastik, hingga popok bayi memadati area tersebut sehingga menghambat aliran air.

"Kita kan nggak ada pembuangan ya, nggak ada yang mengumpulkan sampah di sini. Ya terpaksa buang ke kali belakang, tapi airnya tetap jalan. Kalau di sini kan pintu airnya ditutup. Kalau banjir parah ini ditutup, kita kelebu (terendam). Rumah sampai dobrak," ungkap Wati (45), warga setempat saat ditemui di rumahnya.

Wati menuturkan,  sampah-sampah tersebut mayoritas berasal dari permukiman warga, karena tidak adanya sistem pengumpulan sampah yang memadai di wilayah tersebut.

Yang lebih memprihatinkan, Wati menyatakan, pengaturan pintu air yang tidak responsif terhadap kondisi cuaca, telah menyebabkan bencana banjir besar beberapa waktu lalu.

"Kemarin pintu air ditutup, ngakibatin sampai 3 meter. Udah sampai ribut, suami saya sampai berantem gara-gara pintu airnya. Penjaga pintu airnya nggak mau buka, sotoy. Kita udah lama tinggal di sini, sedangkan dia baru kerja," kata Wati dengan nada kesal.

Ia memaparkan, bahwa petugas pintu air seharusnya lebih memahami dinamika aliran air dan kondisi cuaca, agar lebih memahami kapan waktunya pintu air dibuka atau ditutup.

"Kalau emang waktunya dibuka, buka. Kalau ditutup ya tutup. Kemarin ditutup, aliran air jadi ke sini semua, luber ke kanan-kiri rumah," jelasnya.

Bahkan Wati membandingkan penanganan masalah sampah saat ini, dengan era kepemimpinan Wali Kota Bekasi sebelumnya.

"Dulu waktu Pak Rahmat Effendi (Wali Kota Bekasi sebelumnya) cepat dan cekatan, sekarang udah lama banget nggak pernah diangkutin sampah. Saya minta ini diangkutin, dibersihin," ujarnya.

Upaya warga melaporkan kondisi ini kepada aparat setempat juga belum membuahkan hasil yang diharapkan. Wati juga menyebut Ketua RW di wilayahnya lebih sibuk memikirkan sembako dibandingkan penanganan sampah.

"RW-nya malah sibuk ngurusin sembako. Sampai saya posting di Facebook, viral, baru rame. Tapi malah saya ditegur sama pihak kelurahan,"sindirnya.

Warga berharap, pemerintah Kota Bekasi segera melakukan tindakan nyata, untuk mengatasi penumpukan sampah dan mengoptimalkan sistem pengelolaan pintu air, guna mencegah banjir berulang di wilayah mereka. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini