Evaluasi Menyeluruh Program MBG Pasca Keracunan Siswa Cianjur

Redaktur author photo

INSIDEN keracunan siswa MAN 1 Cianjur dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG). Ia mendesak pemerintah dan pihak berwenang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Mitra Dapur MBG serta peran Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana kebijakan, menyusul dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) dan potongan jatah yang mengancam kualitas gizi makanan yang diberikan kepada para siswa.  

“Insiden ini tidak hanya membahayakan kesehatan anak-anak, tetapi juga berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap program pemerintah yang mulia. Kami mendesak transparansi dan akuntabilitas penuh,” tegas Adhyp.

Adhyp Glank menekankan tiga poin kritis yakni, Pertama, Evaluasi Mitra Dapur MBG dan Badan Gizi Nasional untuk mengungkap apakah ada indikasi pelanggaran dan kelalaian, termasuk potensi korupsi atau manipulasi anggaran yang berdampak pada penurunan standar gizi yang semestinya.  

Kedua, Pengawasan Ketat Rantai Pasok MBG, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi, guna memastikan makanan yang disajikan memenuhi kriteria kesehatan.  

Sinergi Aparat Penegak Hukum untuk mengamankan proses penyelenggaraan, hingga proses investigasi dan memberikan sanksi tegas jika ditemukan oknum yang menyalahgunakan program apalagi sabotase untuk mencoreng nama baik program pemerintah yang mulia ini.  

“Pemerintah pusat telah mencanangkan MBG sebagai upaya strategis memerangi stunting dan meningkatkan kualitas generasi muda. Namun, jika implementasinya dihambat oleh praktik kotor, tujuan mulia ini akan sia-sia,” tambahnya.  

Adhyp Glank juga mengingatkan bahwa program MBG merupakan amanah negara untuk memastikan hak anak atas gizi yang layak. Ia mendorong Badan Gizi Nasional tidak hanya bertindak sebagai perpanjangan tangan pemerintah, tetapi juga sebagai pengawas independen yang proaktif.

Perlunya kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kepemudaan dan masyarakat sipil untuk memantau pelaksanaan MBG. “Kami siap mendukung upaya perbaikan sistemik. Mari kita jadikan insiden ini sebagai momentum untuk memperkuat tata kelola program publik yang layak,” ujarnya.  

Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan anak bangsa dan komitmen Kaum Muda Syarikat Islam dalam mengawal kebijakan yang berpihak pada rakyat sebagai penerima manfaat utama.

Penulis: Adhyp Glank- Ketua Umum Kaum Muda Syarikat Islam

Share:
Komentar

Berita Terkini