![]() |
Sejumlah Dombak di SPBU |
inijabar.com, Kota Bekasi – Jika kita mengunjungi Pom Bensin atau SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) pasti melihat ada tutup tanki berisi bahan bakar baik pertalite (putih), pertamax (biru), solar (merah), dan lainnya.
Tanki tersebut dikenal dengan sebutan Dombak. Biasanya per Dombak menampung BBM paling sedikit isi 20 ton dan paling banyak 45 sampe 60 ton.
Menurut Suparno (53) seorang pengawas di SPBU di wilayah Jatiasih menerangkan, keamanan kerja di lingkungan SPBU menjadi perhatian serius, khususnya di area Dombak atau tangki penyimpanan bahan bakar.
![]() |
Dombak |
Karena itu, kata dia, prosedur keselamatan diberlakukan secara ketat. Tidak boleh sembarang orang bisa masuk ke dalam area Dombak karena risiko yang sangat tinggi.
Suparno juga mengatakan, Dombak menyimpan potensi bahaya besar. Uap BBM bersifat toksik dapat menyebabkan pusing, gangguan pernapasan, perubahan genetik, cacat lahir, hingga kematian jika terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit dalam kadar melebihi ambang batas (NAB).
“Masuk ke Dombak harus dengan perlengkapan lengkap seperti baju khusus, masker, blower dan hanya orang yang benar-benar berpengalaman, Kalau sembarangan masuk bisa bahaya Uap BBM itu beracun dan bisa langsung terhirup kalau tangki dibuka,” ujar Suparno saat ditemui di SPBU Jatiasih. Rabu (9/7/2025)
Suparno menerangkan, untuk menjadi pengawas atau operator di area tersebut, harus mengikuti pelatihan resmi dan memahami petunjuk teknis dari Pertamina Bahkan untuk proses pembersihan tangki pun harus dilakukan oleh petugas khusus dari Pertamina minimal dua orang demi alasan keselamatan.
“Tidak boleh hanya satu orang. Harus dua orang masuk agar saling menjaga Dan harus memakai perlengkapan safety lengkap, jangan kan untuk masuk duduk di atas Dombak saja tidak boleh tambahnya prosesurnya dari Pertamina area Dombak itu harus dikasih pembatas agar tidak ada yang parkir di area itu dan juga duduk di situ karena itu area berbahaya,"kata Suparno.(firman)