![]() |
| Ketua Bawaslu Kota Bekasi, Vidya Nurrul Fathia, berfoto bersama selepas kegiatan Kelas Demokrasi. |
inijabar.com, Kota Bekasi - Minimnya pemahaman generasi muda tentang demokrasi dan rendahnya partisipasi pemilih pemula dalam pemilihan umum, menjadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bekasi.
Untuk mengatasi isu tersebut, lembaga pengawas pemilu itu kembali menggelar program Kelas Demokrasi, yang menyasar siswa sekolah menengah atas di wilayah Kota Bekasi.
Kegiatan pendidikan pengawasan partisipatif tersebut digelar di SMAN 2 Kota Bekasi, dengan melibatkan puluhan siswa Kelas X. Program yang berlangsung di dua kelas berbeda ini diisi langsung oleh Ketua Bawaslu Kota Bekasi, Vidya Nurrul Fathia bersama jajarannya.
"Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai proses dan tahapan Pemilu, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, integritas, serta tanggung jawab sebagai warga negara," kata Vidya, Jumat (31/10/2025).
Menurut Vidya, sosialisasi pemilu dan pendidikan demokrasi di lingkungan sekolah menengah atas merupakan langkah strategis membangun kesadaran politik generasi muda. Pasalnya, pelajar saat ini adalah calon pemilih pemula yang akan menentukan arah demokrasi Indonesia ke depan.
"Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan para siswa dapat memahami bahwa partisipasi dalam Pemilu bukan sekadar hak, melainkan juga wujud nyata kontribusi terhadap keberlangsungan demokrasi yang berkualitas," ujar Vidya.
Ia menegaskan, Bawaslu Kota Bekasi berkomitmen terus menumbuhkan semangat demokrasi sejak dini agar tercipta generasi muda yang cerdas, kritis, dan berintegritas dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia.
"Bawaslu Kota Bekasi berkomitmen untuk terus menumbuhkan semangat demokrasi sejak dini, agar tercipta generasi muda yang cerdas, kritis, dan berintegritas dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia," tegas Vidya.
Dalam pelaksanaannya, Kelas Demokrasi dikemas dengan metode interaktif yang menyenangkan. Materi disampaikan melalui presentasi yang mudah dipahami, diselingi permainan edukatif, dan pembagian hadiah bagi peserta yang aktif.
Beberapa siswa mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dan pengalaman berharga. Bahkan, siswa yang awalnya menganggap kegiatan ini membosankan mengaku terkesan dengan cara penyampaian materi.
"Pertama, saya jadi tahu apa itu demokrasi. Penjelasannya juga jelas dari Bu Ketua, jadi saya makin paham tentang demokrasi," ungkap salah seorang siswa.
"Awalnya saya kira acaranya bakal ngebosenin, tapi ternyata seru banget. Pemaparannya menarik, ada games dan hadiah juga, jadi acaranya santai tapi berbobot," tambah siswa yang lain.
Sambutan positif dari para siswa tersebut menjadi indikator keberhasilan program yang diinisiasi Bawaslu. Ke depan, lembaga ini berencana melanjutkan kegiatan serupa di sekolah-sekolah lain di Kota Bekasi, sebagai bagian dari upaya membangun generasi muda yang sadar politik dan berintegritas. (Pandu)



