![]() |
| Anggota DPRD Kota Bekasi Yenny Kristianti |
inijabar.com, Kota Bekasi - Kegiatan reses anggota dewan biasanya identik dengan penyerapan aspirasi soal pembangunan infrastruktur dan saluran air. Namun, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti, menghadirkan format berbeda dengan menggelar Workshop Photography untuk anak muda.
Yenny mengatakan, kegiatan yang digelar di Pendopo Bakoel Mbok Jum, Jakasampurna, Bekasi Barat, Senin (10/11/2025) itu, untuk menarik perhatian generasi muda agar lebih tertarik terlibat dalam dunia politik dan pembangunan daerah.
"Saya lakukan untuk anak-anak muda. Saya ingin menarik anak-anak muda untuk bisa masuk ke dalam politik. Jadi jangan hanya anak-anak muda adanya di belakang," ujar Yenny saat membuka acara.
Politisi PSI Kota Bekasi itu menjelaskan, konsep pelatihan dipilih agar kegiatan reses langsung menyentuh generasi muda dengan memberikan pembelajaran yang bermanfaat.
"Jadi biar reses ini juga langsung kena ke anak-anak. Biar ada pembelajaran dan sedikit yang bisa kami dari DPRD Kota berikan untuk warga," katanya.
Workshop fotografi yang diikuti puluhan anak muda dari Kelurahan Jakasampurna itu, merupakan kali pertama dilakukan oleh Yenny dalam kegiatan reses di Kota Bekasi.
Ia mengaku sempat khawatir format tersebut tidak tepat untuk kegiatan reses, namun Yenny meyakini bahwa generasi muda juga merupakan masyarakat yang terdampak langsung kebijakan pemerintah.
"Tadinya saya agak-agak khawatir, ini bisa nggak menjadi tepat dalam rangka reses. Tapi kan di sini reses ini memang diperuntukkan untuk masyarakat langsung yang terdampak," ungkapnya.
[cut]
Yenny menyebut, kegiatan reses biasanya dilakukan di tingkat RT/RW dengan aspirasi yang didominasi soal pembangunan infrastruktur, jalan, dan saluran. Namun, dengan format pelatihan, ia bisa langsung menyasar kebutuhan generasi muda.
"Kalau yang kemarin-kemarin kan kita biasanya ke RT/RW gitu ya. Aspirasinya adalah pembangunan, infrastruktur, jalan, saluran. Tapi kalau misalnya sekarang saya dengan melakukan pelatihan, ini bisa kena dengan anak-anak nih," jelasnya.
Ia menilai, di era digital seperti sekarang, gadget yang dimiliki anak muda sebenarnya bisa menjadi sumber penghasilan jika dimaksimalkan dengan baik.
"Sekarang kan gadget itu sebenarnya bisa menjadi uang gitu, bisa menghasilkan. Kalau kota Bekasi bilangnya sekarang kan tenaga kerja susah, dapetin pekerjaan. Tapi padahal kan dengan adanya gadget itu sebenarnya bisa menghasilkan," tuturnya.
Yenny berharap melalui workshop fotografi ini, peserta dapat memaksimalkan ponsel pintar yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis. Peserta juga akan mendapatkan sertifikat yang diharapkan bisa bermanfaat untuk pengembangan karier mereka.
"Gimana caranya supaya bisa memaksimalkan HP ini menjadi sesuatu. Nanti kita semua dapat sertifikat, jadi mudah-mudahan sertifikat itu nanti bisa bermanfaat," tegasnya.
Selain workshop fotografi, Yenny juga berencana menggelar pelatihan barista untuk membaca kopi dalam waktu dekat. Ia berharap berbagai pelatihan ini dapat menjadi bekal keterampilan bagi generasi muda Kota Bekasi.
Yenny menekankan, selain memberikan pelatihan, ia juga membuka ruang diskusi dengan anak muda untuk membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan bersama membangun Kota Bekasi.
[cut]
"Saya juga sebenarnya minta kita bisa diskusi ya dengan teman-teman ini, dengan anak-anak, apa sih yang bisa kita nanti bangun, apa yang bisa kita lakukan untuk kota Bekasi. Hal yang kecil dulu lah sebenarnya, buat diri kita dan kota Bekasi," ucapnya.
Ia berharap, generasi muda Kota Bekasi menjadi lebih bersemangat untuk melakukan sesuatu dan tidak alergi dengan dunia politik.
"Kalau nggak kita juga jalanin kan susah ya. Sekarang untuk saya, menurut saya adalah waktunya anak-anak muda kota Bekasi untuk bangkit, untuk bersama-sama membangun kota Bekasi dan tidak alergi dengan politik," paparnya.
Yenny menambahkan, lima tahun ke depan seharusnya generasi muda bisa menggantikan posisi para pemimpin saat ini, termasuk di DPRD Kota Bekasi.
"Nanti 5 tahun kemudian seharusnya, sebaiknya anak-anak muda ini bisa menggantikan. Kita-kita nih kayak RT/RW aja katanya gak ada yang nggantiin. Tapi apalagi yang nanti nih di DPRD," imbunya.
Terakhir, Yenny juga membuka diri untuk menerima masukan dari generasi muda, sebagai wakil mereka di DPRD Kota Bekasi.
"Saya terbuka. Itu buat masukkan juga ke saya sebagai wakil dari adik-adik. Gimana supaya bisa kita sama-sama membangun kota Bekasi yang menjadi lebih baik," pungkasnya.
Kegiatan reses dengan format workshop ini menjadi terobosan baru dalam upaya mendekatkan wakil rakyat dengan konstituen, khususnya generasi muda yang selama ini jarang terlibat langsung dalam kegiatan politik praktis. (Pandu)





