Di Hari Jadi ke-3 RSUD ASA Depok Gelar Baksos Layanan Intervensi Nyeri Gratis

Redaktur author photo

inijabar.com, Depok – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ASA Kota Depok  menggelar acara Bakti Sosial Layanan Intervensi Nyeri gratis bagi masyarakat dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-3, di RSUD ASA, Tapos, Kota Depok, Sabtu (8/11/2025).

Program ini digadang-gadangkan menjadi inovasi medis perdana di Kota Depok, yang diharapkan menjadi cikal bakal terbentuknya klinik nyeri permanen di pelayanan lingkungan RSUD ASA.

Ketua Panitia HUT RSUD ASA, dr. Anggarianto Taruno Putro menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-3 rumah sakit yang mengedepankan pelayanan langsung bagi warga.

“Acara intervensi nyeri ini adalah salah satu rangkaian HUT ke-3 RSUD ASA. Awalnya kami membuka sebanyak 75 kuota pendaftaran, namun karena antusiasme masyarakat sangat tinggi, kami tambah menjadi 92 peserta. Dari jumlah tersebut, yang hadir sebanyak 72 orang, termasuk lima peserta on the spot,” ujar dr Anggarianto kepada wartawan usai acara bakti sosial layanan intervensi nyeri gratis, Sabtu (8/11/2025).

Lebih lanjut dr Anggarianto menuturkan, kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari peserta.

“Alhamdulillah acara terlaksana dengan baik. Meskipun ada sekitar 20 pasien yang tidak hadir, pelaksanaan di lapangan berjalan tertib dan efektif. Ini menjadi awal yang baik untuk kami, karena ternyata masyarakat Depok sangat membutuhkan layanan semacam ini,” katanya.

dr. Anggarianto menyatakan,  tujuan utama program ini bukan hanya sekadar memberikan layanan gratis, tetapi juga memperkenalkan metode intervensi nyeri modern yang berbeda dari pengobatan konvensional.

“Biasanya, kalau seseorang mengalami nyeri kronis, penanganannya hanya dengan obat oral atau terapi biasa. Tapi dalam intervensi nyeri ini, kami langsung mencari sumber nyeri seluruhnya menggunakan alat USG, kemudian dilakukan penyuntikan di titik utama saraf atau sendi yang bermasalah,” jelas dr. Anggarianto.

Dia pun mencontohkan ada beberapa kasus yang ditangani dalam kegiatan ini. 

“Ada pasien yang sudah bertahun-tahun tidak bisa berjalan normal karena nyeri lutut, setelah dilakukan tindakan, kini bisa kembali berjalan. Bahkan ada yang tadinya tidak bisa jongkok, kini sudah bisa bergerak normal. Itu semua karena penanganannya langsung ke titik saraf yang bermasalah,” ungkapnya.

Dalam kegiatan perdana ini, RSUD ASA bekerja sama dengan Prekursor Bandung dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad). Tim dokter terdiri atas lima spesialis: ortopedi, rehabilitasi medik, saraf, dan anestesi, seluruhnya bersertifikasi internasional dalam bidang penanganan nyeri.

“Mereka datang langsung dari Bandung untuk memberikan layanan sosial dan edukasi tentang pentingnya penanganan nyeri yang tepat. Ini langkah awal agar masyarakat tahu bahwa nyeri bukan hal sepele, tapi kondisi medis yang harus diatasi,” ujar dr. Anggarianto.

Dia menambahkan, kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi dan pemetaan kebutuhan masyarakat terhadap klinik nyeri di RSUD ASA Depok.

“Kami ingin menjadikan ini sebagai pilot project. Kalau antusiasme masyarakat terus tinggi, kami berencana menjadikannya program ini rutin, idealnya setiap tiga bulan sekali. Selain itu, kami juga menyiapkan tindak lanjut berupa bakti sosial fisioterapi gratis yang akan dilaksanakan pada 15 November 2025 mendatang,” bebernya.

Kegiatan fisioterapi tersebut akan difokuskan untuk pasien-pasien yang telah mengikuti program intervensi nyeri. 

“Pasien dengan kondisi tertentu seperti hipertensi, diabetes, atau yang mengonsumsi obat pengencer darah akan kami skrining ulang sebelum tindakan lanjutan. Semua proses ini gratis tanpa persyaratan khusus,” katanya.

Lebih lanjut, dr. Anggarianto berharap agar kegiatan sosial ini ke depannya mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Depok. 

“Kami ingin agar inovasi ini berkelanjutan. Kalau bisa, dibuat tiga bulan sekali atau minimal setiap enam bulan. Harapan kami, dengan dukungan pemerintah, klinik nyeri bisa menjadi layanan permanen di RSUD ASA,” harapnya.

Selain layanan intervensi nyeri, dalam rangkaian HUT ke-3 RSUD ASA juga akan diadakan kegiatan sosial lain, seperti pemeriksaan jantung dan mata secara gratis. Semua kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen RSUD ASA dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat secara komprehensif.

“Antusiasme warga menjadi motivasi kami. Banyak masyarakat yang datang dengan keluhan nyeri menahun, dan ternyata setelah dilakukan tindakan, mereka merasakan perubahan signifikan. Kami ingin Depok punya layanan medis modern yang tidak kalah dari rumah sakit besar di kota lain, serta mampu memberikan pelayanan maksimal bagi seluruh warga yang membutuhkan penanganan kesehatan berkualitas,” tandasnya. (Risky)

Share:
Komentar

Berita Terkini