![]() |
| Gubernur Jabar Dedi Mulyadi |
inijabar.com, Kota Bandung- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, pihaknya tengah menyiapkan langkah besar untuk mempercepat konektivitas antar wilayah lewat proyek modernisasi jalur kereta api Jakarta–Bandung.
Dedi Mulyadi mengatakan, proyek ini akan memangkas waktu perjalanan menjadi sekitar 1,5 jam dengan harga tiket yang terjangkau.
“Kalau jalur kereta Jakarta–Bandung dimodernisasi, perjalanannya bisa ditempuh hanya dalam satu setengah jam. Tiket sekitar 150 sampai 300 ribu rupiah, saya yakin kereta akan selalu penuh,” ujar Dedi dalam keterangan resminya, Minggu (9/11/2025).
Langkah ini, kata Dedi, bukan sekadar pembenahan infrastruktur transportasi, melainkan juga strategi untuk memperkuat konektivitas dan menggairahkan perekonomian Jawa Barat.
Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, mobilitas warga dan wisatawan antara dua kota besar ini akan semakin mudah.
Dia menegaskan, proyek ini harus menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat.
“Kita bisa ajak Pemkot Bandung, para pembisnis hotel untuk investasi. Karena orang Jakarta banyak yang berwisata ke Bandung, ini akan punya implikasi terhadap perkembangan tingkat kunjungan (wisata),” tutur Dedi.
Tak hanya itu, Dedi juga mendorong agar proyek ini melibatkan warga Jawa Barat secara langsung.
“Bisa kita buat saham warga Jabar, nanti warga Jabar punya kereta yang diproduksi di dalam negeri, punya kualitas menggunakan tenaga dalam negeri, ini yang dari Jakarta–Bandung,” kata Dedi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa proyek modernisasi ini tidak memerlukan pembangunan lintasan baru. Fokusnya adalah pada optimalisasi jalur yang sudah ada dengan pendekatan teknis yang lebih presisi.
“Dengan jalur eksisting sepanjang sekitar 150 kilometer, estimasi biaya perbaikan sekitar 8 triliun rupiah. Investasi itu mencakup peningkatan kualitas rel, pembangunan terowongan dan jembatan baru di sejumlah titik, serta penyempurnaan sistem double track,” ujarnya.(*)
Ia menambahkan, penerapan teknologi tilting pada bogie akan membuat kereta lebih cepat dan stabil di jalur berkelok, terutama di rute pegunungan antara Purwakarta hingga Padalarang.(*)



