![]() |
| Walikota Bandung Muhammad Farhan |
inijabar.com, Kota Bandung- Anak-anak muda zaman sekarang hidup masa kecilnya jauh lebih mudah dibanding generasi sebelumnya. Maka jangan harap mereka tangguh menghadapi kesusahan seperti dulu. Tapi di sisi lain, mereka punya cara berpikir yang lebih kreatif untuk mencari solusi
Demikian dikatakan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat acara 'Rupawan' Rupiah dan Pahlawan” yang digelar di Telkom University Convention Hall, Bandung, Jumat (7/11/2025).
Farhan juga mengajak generasi muda untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan dan identitas bangsa.
Kunci memahami generasi muda, kata Farhan, adalah dengan mengetahui kapan mereka merasa berguna dan termotivasi.
“Kalau mereka lagi semangat bekerja, kasih kerjaan sebanyak-banyaknya. Mereka bisa bekerja tanpa kenal waktu. Tapi kalau lagi tidak cocok, alihkan dulu ke hal lain yang mereka suka,” ujarnya.
Farhan juga menambahkan, anak muda masa kini perlu didekati dengan cara yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
“Buat anak-anak zaman sekarang, bukan soal informasinya penting atau tidak, tapi relate enggak sama aku. Jadi kalau mau menanamkan nilai-nilai, tunjukkan dulu value-nya. Misalnya dalam rupiah, bukan cuma nilainya tapi juga kisah perjuangan di balik setiap gambar pahlawan,” tuturnya.
Farhan juga menegaskan bahwa rupiah bukan sekadar alat tukar, melainkan juga lambang harga diri bangsa.
“Saya orang Indonesia, uang saya rupiah. Saya pernah ke negara yang tidak punya mata uang sendiri dan pakai dolar Amerika. Mereka melihat wajah George Washington di uangnya, bukan pahlawan mereka. Jadi wajar kalau di setiap lembar rupiah kita ada gambar pahlawan, karena itu identitas kita,” ungkapnya.
Senada dikatakan, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan yang hadir dalam acara pembukaan, mengajak generasi muda untuk meneladani semangat para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
“Para pahlawan telah berjuang mengorbankan jiwa dan raga. Tugas kita hari ini melanjutkan perjuangan mereka dengan menjaga dan mengisi kemerdekaan lewat karya nyata,” ucap Erwan.
Dia juga mengapresiasi kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bandung dalam menyelenggarakan kegiatan edukatif ini.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ricky Perdana Gozali, turut menegaskan pentingnya gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah agar masyarakat, khususnya generasi muda, semakin menghargai rupiah.
“Rupiah bukan sekadar alat tukar, bukan hanya angka di dompet atau saldo digital. Rupiah adalah simbol kedaulatan, pemersatu bangsa, dan wujud nyata kemerdekaan Indonesia,”ucapnya.
Ia menambahkan, hingga kini Bank Indonesia telah melaksanakan kegiatan edukasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah sebanyak 116 kali dengan total audiens lebih dari 13.000 orang di Jawa Barat.
“Kami di Bank Indonesia akan terus menjaga nilai rupiah dan memastikan rupiah tersedia cukup di seluruh penjuru negeri. Bapak-Ibu dan adik-adik generasi muda dapat menjaganya dalam keseharian, baik di dunia nyata maupun digital,” terangnya.
Acara Rupiah dan Pahlawan (Rupawan) yang digagas oleh Bank Indonesia ini berlangsung selama dua hari, 6–7 November 2025, dengan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan menarik.(*)



