Priyo Budi Nilai Tabloid Indonesia Barokah Mendeskriditkan Aksi 212 dan Paslon 02

Redaktur author photo
Wakil Ketua BPN Prabowo Sandi, Priyo Budi Santoso

INIJABAR.COM, Jakarata- Berdarnya Tabloid Indonesia Barokah dinilai tidak hanya menyudutkan paslon Prabowo-Sandi, juga aksi 212. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso di kantor KPU Pusat Jakarta. Jumat (25/1/2019).

Dijelaskan dia, justru ironisnya ada pihak yang mengizinkan pencetakan besar-besaran model kampanye hitam di tabloid tersebut.

Konten di Tabloid Indonesia Barokah, sambung Priyo, mayoritas berisikan tuduhan-tuduhan jahat yang mendiskreditkan salah satu kubu paslon pilpres 2019, dalam hal ini Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Saya nggak tau, kalau model black campaign ini diizinkan. Sebetulnya yang menjadi pertanyaaan adalah, kubu mana sebetulnya yang permisif dan mengizinkan cetak besar-besaran seperti Tabloid Indonesia Barokah," kata Priyo.

Priyo menilai cara seperti itu dapat memicu sikap saling balas antar dua kubu yang bertarung di Pilpres 2019. Adanya pernyataan dari petinggi-petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf yang seolah memberikan izin edar tabloid tersebut.

Padahal, kata Priyo, tabloid itu terlalu banyak berisikan hoaks, tuduhan sepihak dan kampanye hitam.

"Kalau itu disetujui apakah nggak akan menimbulkan reaksi bahwa cara yang sama dibolehkan?," tanyanya.

BPN dalam hal ini menahan diri. Tidak menggunakan cara yang sama untuk mendiskreditkan kubu lainnya. Sebab, sudah seharusnya kubu yang bertarung dalam pilpres 2019 saling menahan diri, semata hanya untuk menjaga kehormatan Presiden Joko Widodo yang juga bertindak sebagai petahana.

"Kami tak anjurkan itu. Kalau pihak lain menganjurkan, ya monggo tapi kami agak menyesalkan kalau terjadi," pungkasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini