Tumpukan sampah di Bantar Gebang |
"Sampah itu dibiarkan sejak lebaran sampai menutup jala lintas pemakaman umum. Kalau ada yang meninggal mau dimakamkan sulit lewat karena ketutup sampah,"ucap Mawi Asmawi yang mengaku sebagai pengangkut sampah dari rumah warga di RT 03/03 keluarahan Bantar Gebang, kecamatan Bantargebang. Minggu (23/6/2019).
Mawi menuding kerja UPTD LH yang ada di kelurahan Bantargebang tidak maksimal. Padahal, kata dia, mereka sudah digaji per bulan nya dari pemerintah kota Bekasi.
"Uang iuran kebersihan yang kami setrokan ke UPTD 1 rit Rp400 ribu, ya kalau sebulan bisa sampai Rp1.5 juta. Kalau begitu duitnya diambil, sampahnya bodo amat padahal mereka dapat gaji bulanan dari pemerintah,,"ungkapnya dengan nada kesal.