Tuding Sekda Sebagai Komandonya, LSM Jeko Siap Beberkan 'Sambut Kenal' Kajari Cikarang

Redaktur author photo

inijabar.com Kabupaten Bekasi-Acara kenal sambut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari)Kabupaten Bekasi yang diprakarsai Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, di Hotel Holiday In– Cikarang (7/10) ternyata berbuntut panjang.

Kecaman pun bermunculan dari sejumlah stakeholder karena dinilai menghamburkan uang rakyat dan justru dikhawatirkan melemahkan kinerja Kajari. Bahkan sudah ada yang melaporkannya keinstitusi pucuk pimpinan eksekutif dan yudikatif di Jakarta.

Seperti diketahui, lembaga yang pertama kali mengkritisi acara dan anggaran biaya itu adalah LSM JEKO (Jendela Komunikasi).

Pendiri LSM Jeko, Bob menyatakan, persolan itu harus pakai rumus panjang kali lebar sama dengan luas.

"Acara kenal sambut itu tidak serta merta alias mendadak. Sebab dari berbagai informasi yang beredar ada oknum eksekutig pemkab bekasi yang menjalin  komunikasi, terkait bagaimana agenda penyambutan Kajari tersebut,"ungkap Bob. Jumat (22/11/2019).

Oleh sebab itu, kata Bob, tidak menutup kemungkinan, komunikasi dua arah itu terjalin harmonis dan rancang bangun agenda penyambutan itu pun mendapat restu dari Bupati Bekasi.

Mungkin, restu itulah yang jadi landasan jajaran eksekutif dibawah komando Sekda Uju mengambil langkah dan inisiatif sehingga rangkaian dan tata cara penyambutan di desain seperti  hajatan pernikahan dalam menyambut mempelai, tutur Bob.

"Coba aja lihat dan perhatikan video penyambutannya. Luar biasa itu arsiteknya. Penari jalan di depan, diikuti  Bupati dan Kajari, yang mana dileher mereka berdua melingkar kalungan bungan dan jalan nya pun sambil dipayungin" celetuk Bob sambil memperlihatkan video tersebut.

Disinggung soal anggaran biaya tersebut. Menurut Bob, ini dia yang harus diterjemahkan.

"Pada waktu itu, saya katakan ada kegiatan rutin di unit kerja Bagian Umum  Setda Pemkab Bekasi, judulnya Penyediaan Makan dan Minum VIP / Hotel senilai Rp 980 juta. Dimana dalam uraiannya ada untuk belanja makan dan minum tamu, seperti paket Meeting Fullboar, Fulday, Halfday,"beber Bob.

"Tidak menutup kemungkinan, anggaran biaya kenal sambut itu, diambil dari judul kegiatan tersebut. Jadi saya tidak mengatakan acara kenal sambut itu menghabis biaya senilai itu," sambungnya.

Dijelaskan Bob, setelah berita itu jadi wacana publik. LSM JEKO melakukan  klarifikasi dan hasil nya terlihat "benang merah" bahwa rangkaian dan tata cara penyambutan itu sudah di desain. Dimana rancang bangun itu melibatkan beberapa unit kerha, salah satunya Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) yang menyusun acara kegiatan dimaksud.

Kemudian, unit kerja itu membuat dan mengirim surat atau nota dinas ke Bagian Umum. Intinya, untuk mempersiapkan sarana dan prasarana atau tempat serta makan dan minumnya.

"Unit-unit kerja itu hanya menjalankan surat nota dinas yang sudah di disposisi atasan dan pucuk pimpinannya. Bagian Tapem induknya ke Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (ASDA II) sedangkan Bagian Umum induknya ke Asisten Administrasi Umum (ASDA III) dan muaranya ke Sekretaris Daerah (SEKDA)," tandasnya.

Untuk itu, kata Bob. Jika rumus yang dikatakannya di atas digunakan stakeholder, maka jawabannya akan ketemu.

"Intinya, pucuk pimpinan eksekutif dan legislatif Pemkab Bekasi, tentunya tau siapa oknum yang menjalin komunilasi dua arah dan yang mendesain acara tersebut,"pungkasnya.(mam)
Share:
Komentar

Berita Terkini