Mengenali Dampak Jangka Panjang dan Cara Mengatasi Insecure 

Redaktur author photo

MANUSIA pasti pernah merasakan dimana dirinya merasa tidak berharga, merasa kurang, dan selau ingin terlihat sempurna untuk dirinya ataupun untuk publik. Merasa gelisah dan tidak aman dengan dirinya sangatlah wajar, alhasil kurangnya percaya diri seseorang sering kali dilanda dengan perasaan yang bernama insecure, dimana perasaan insecure sering terjadi kepada siapa saja dan dimanapun.

Insecurity sendiri adalah perasaan tidak aman, ketidaknyaman itu sendiri bisa terjadi saat kamu malu, merasa bersalah, kekurangan atau tidak mampu. Jadi sangatlah wajar untuk kita semua merasakan yang namanya insecure dalam diri kita, karna insecure sendiri sudah menjadi part of life kita.

Rasa insecure bisa datang kapan saja dan dimana saja yang akan membuat keseharian kita menjadi terganggu jika sudah muncul persaan tersebut.

Insecurity akan muncul karena berbagai hal yang disebabkan oleh diri sendiri atau bahkan orang lain, beberapa penyebab rasa insecure muncul seperti kurangnya bersyukur dan selalu membanding-bandingkan poin plus dari seseorang misalnya terhadap diri kita, sehingga kita tidak melihat dan bersyukur poin plus dari diri kita sendiri.

Terlebih lagi di era sekarang sosial media menjadi platform untuk seseorang bebas mengekspresikan dirinya atau untuk sekedar membagikan apa yang mereka punya baik dari segi fisik, akademik maupun materi, itu bisa menjadi pemicu dirimu menjadi insecure.

Ternyata bukan hanya dari dalam saja rasa insecure muncul tetapi insecure sendiri juga bisa terjadi di lingkungkan atau circle kamu sendiri, seperti contohnya omongan-omongan negatif tentang kekuranganmu dan akhirnya membuat kamu merasa tidak percaya diri, canggung dan berujung overthinking.

Padahal kita sudah mengatur strategi sedemikian mungkin untuk hari-hari menjadi berwarna tetapi dengan adanya omongan-omongan negatif tersebut membuat mood kita kacau dan perasaan ketidaknyamanan muncul.

Pepatah bilang apa yang berlebihan juga tidak baik sama halnya merasa insecure terus-menerus sangatlah tidak baik, dan berbagai dampak jangka panjang dari rasa insecure sendiri, bisa kamu simak sebagai berikut. 

DAMPAK INSECURE JANGKA PANJANG

Merasa insecure untuk suatu alasan sangatlah manusiawi dan wajar tetapi tidak wajar jika mengalami rasa insecure terus-menerus,

“insecure dengan jangka panjang juga tidak baik karena bisa membuat diri kita menjadi kepribadian yang pasif dalam contoh jika ada seseorang yang mengajak kita untuk berbicara, seluruh badan kita menunjukan bahwa diri kita pasif, tidak mampu atau tidak nyaman menyampaikan pendapat kita” ujar Diena psikolog yang berprofesi sebagai dosen di salah satu kampus Jakarta .

“Selain itu insecure secara terus menerus juga dapat menganggu mental kita, selalu memikirkan berlebihan atau overthinking hal negatif tentang diri kita, berujung sedih dan bahkan bisa sampai ketitik menyakiti diri, jadi bisa menggangu mental kita,“ lanjutnya. 

Insecure juga tidak bisa kita langgsung men-cap sebagai mental illnes tetapi jika sudah terjebak dengan insecure secara terus menerus dan berujung overthinking atau bahkan sampai menyakiti diri kita dan mengganggu mental, kita harus cepat butuh penanganan khusus oleh Psikolog langgsung.

Jadi, kita boleh saja merasa insecure dalam diri kita tapi tidak yang berlebihan.

Melihat dampak jangka panjang dari insecure tersebut tidak bisa juga di anggap sepele karna bagaimanapun merasa insecure sangatlah tidak bagus apalagi untuk kebahagian diri sendiri dan keseharian kita juga akan terganggu, untuk kalian yang mengalami atau sering merasa insecure, beberapa cara untuk mengatasi rasa insecure sebagai berikut.

Cara-cara Meangatasi Insecurity
1. Stop membanding-bandingkan dirimu dengan dirinya dan jangan lupa bersyukur You’re not created to be compared, Tuhan menciptakan setiap makhluknya berbeda-beda yang pastinya dengan ukuran kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda juga, jangan selalu berpikiran bahwa kamu tidak berhaga, kamu tidak pintar ataupun memandang dirimu rendah. Dan berakhir selalu membanding-bandingkan dirimu dengan dirinya, ingat setiap orang mempunyai takarannya masing-masing jadi tetaplah besyukur dengan apa yang sekarang kamu punya.
2. Kurangin penggunaan media sosial. Media sosial memang suatu platform untuk bebas mengekspresikan diri kita dan gudangnya segala informasi, tetapi dengan mengurangi penggunaan sosial media kamu jadi bisa lebih fokus terhadap dirimu dan tidak lagi membanding-bandingkan orang di sosial media dengan dirimu.
3. Lingkungan yang positif. Disaat sedang nge-down karna rasa insecure, kamu butuh lingkungan yang meyebarkan aura positif, seperti teman atau keluarga mungkin kamu bisa meminta dukungan dari mereka jika sedang merasa tidak percaya diri, jauhkan diri jika ada orang terdekatmu yang tidak memberi positif vibe untuk dirimu.
4. SelfLove. Kunci kedua setelah bersyukur adalah mencintai dirimu sendiri, selflove sendiri bisa berupa apa saja, contohnya kamu bisa selalu bilang didepan kaca “ kamu cantik hari ini“ atau mungkin kamu bisa menulis sesuatu di kertas tentang poin plusmu, apa yang kamu suka dari dirimu, tentang pujian-pujian positif yang orang-orang pernah sampaikan kepada dirimu, tulis apa saja tentang poin plusmu dan selalu ingat setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. each of us are special and unique in our own, bahwa tidak ada produksi lain seperti dirimu di dunia ini. Jadi, untuk kalian yang sering merasa dirinya kurang dan selalu memandang diri kalian rendah ketahuilah bahwa Tuhan telah menciptakan mahluknya dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kamu memang mempunyai kekurangan tetapi itu bagian dari diri kita sehingga membuat diri kita berbeda dan unik. kalian boleh merasa Insecure tapi bukan berarti itu menjadi suatu hambatan untuk melakukan sesuatu dan berkarya apapun,

 jadikanlah omongan-omongan orang yang membuat kalian insecure itu sebagai pemacu untuk menjadi diri yang lebih baik, cobalah untuk lebih menerima diri kalian dan menerima apa yang kalian punya sekarang untuk kebahagian mental kalian. Jadi, daripada insecure mending kita bersyucure. 

Penulis: Lubena Cachyaning Ismaya Mahasiswi London School of Public Relations.
Share:
Komentar

Berita Terkini