"Game ini juga secara legalitas udah sah,"ujar H.Wasdi pada inijabar.com. Senin (8/6/2020).
"Program game online itu termasuk program pemasaran pariwisata,"sambungnya.
Namun demikian, pihaknya berterima kasih atas saran dan masukan para ormas yang mengingatkan terkait dampak acara tersebut.
Bahkan kata Wasdi, dirinya akan mengingatkan ke Panitia
Penyelenggara secepatnya.
Sementara itu salah satu pengurus BPBN Endang Baret mengungkapkan, event game online tersebut bisa berdampak negatif bagi yang peserta.
"Kami mengkhawatitkan dampak psikologis dan kesehatan bagi peserta. Karena perkembangan dunia game tersebut menuai hal yang kurang bagus, contoh bisa menimbulkan radiasi dari layar nya,"ungkapnya.
Senada dikatakan Ketua LMP Ciamis, Prima Pribadi menyatakan, peserta yang masih anak-anak bisa lupa waktu baik untuk belajar dan bisa menimbulkan permusuhan.
"Terus yang terjadi kaya anak-anak atau dewasa tidak memperhatikan kesehatan nya.
Terutama dalam pola makan dan yang paling ngerinya lagi sampai ada kebencian balas dendam,terhadap lawan main nya,"tandasnya.
Sekedar diketahui event tersebut akan digelar pada 12 Juni 2020 dan akan berkahir pada 14 Juni 2020.(edo)