Syafrudin; Kasus Penyiraman Air Keras Jangan Dikaitkan Dengan Musda V Golkar Kota Bekasi

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi- Kader Golkar Kota Bekasi Syafrudin menanggapi peristiwa penyiraman air keras terhadap Baba Toni sebutan akrab dari Fathoni, pengurus PK Golkar Kecamatan Bekasi Barat, menjadi banjakan klaim politik. Penyiraman air keras itu, kata dia, harus mendapatkan keterangan pasti dari pihak berwenang, sehingga jelas apa motif dibalik perlakuan itu. 


"Kejadian yang menimpa Baba Toni seharusnya menunggu kepastian keterangan dari pihak berwenang, apa motifnya, bukan main klaim itu pendukungnya", ucap Syafrudin yang juga Pemerhati Politik Sosial dan Ekonomi Daerah. 


Dia menilai peristitwa penyiraman air keras jika dikaitkan dengan agenda Musda V DPD Partai Golkar Kota Bekasi, menjadi miris, menjadi viral untuk saat ini. Pemilik suara dalam Musda V diantaranya adalah pengurus kecamatan.


"Pemilik suara dalam Musda V Golkar Kota Bekasi selain DPD Jawa Barat dan Kota, juga pengurus kecamatan, itupun berdasarkan hasil rapat internal pengurusnya bukan orang perorang, dan jika dilihat dari fakta dilapangan ketua PK Bekasi Barat adalah H. Marta yang terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bekasi, sangat tidak mungkin ketua PK nya tldak mendukung dilaksanakannya Musda V ini,"jelas Syafrudin. Senin (7/9/2020). 


Musda V Golkar Kota Bekasi tahun ini, sambung dia, sangat dinamis dalam rangka siapa yang akan menjadi Ketua DPD Golkar Kota Bekasi. Selanjutnya, estafet kepemimpinan dari Rahmat Effendi. DPD Golkar Kota Bekasi sangat ditunggu oleh partai politiik lainnya di Kota Bekasi, terkait dengan sebentar lagi akan dilaksanakannya Pilkada dan Pemilu 2024. 


"Terpilihnya Ketua DPD Golkar Kota Bekasi nanti, sangat menentukan langkah politik partai pohon beringin itu, dan harus benar-benar orang yang memiliki integritas yang tinggi, dedikatif, serta memiliki rekam jejak politik dan pendidikan yang baik, agar semakin kuat partai Golkar di bumi patriot ini,"pungkasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini