Polemik Peternakan Bebek di Perbatasan Sepakat Berdamai

Redaktur author photo





inijabar.com,Indramayu — Terkait laporan peternakan unggas yang berada ditepat berbatasan desa Mekargading dan desa Tugu Kidul kepala desa mekargading cepat tanggap dalam menyelsaikan persoalan masyarakatnya. Selasa (03/11/2020)


Keluhan dari masyarakat Tugu Kidul meluap sebabnya bau menyengat dari kotoran unggas tersebut menganggu kenyamanan aktifitas sehari-hari warga.


Selama 3 tahun peternakan unggas bertempat di perbatasan desa, dan selama itu pula pihak pemilik tidak pernah merespon keluhan warga.


Puncaknya pada hari Senin (02/11/2020) masyarakat Blok Benduk Dess Tugu Kidul melaporkan ke pemerintah desa setempat.


Atas laporan warga mayarakat desa Tugu Kidul  kepala desa Mekargading Eka Yulianto merespon dan menengahi kedua belah pihak di Balai desa Mekargading, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.


Dalam pertemuan antara kedua belah pihak pasangan suami istri H. Umiroh dan H. Karnoto pemilik peternakan unggas , dan perwakilan mayarakat desa Tugu Kidul Sukendi dan Karyanto.


Kepala desa memberi keputusan agar pihak peternak segera memindah tempatkan unggasnya di tempat yang lain agar tidak menjadi polemik berkepanjangan.


“Kita beri keputusan selama 15 hari untuk pemindahan tempat di atas surat pernjanjian,” ujar  Eka Yulianto.


Sementara Sukendi salah seorang warga mengungkapkan, “ Kita lihat 15  hari kedepan dari pihak mereka apa akan berpindah atau tidak,”


Kalau melenceng dari pernjanjian kita laporkan Ke dinas lingkungan hidup saja, Tambah Sukendi.


Kuryadi pemilik rumah yang berjarak 5 meter dari peternakan unggas menyatakan hal serupa, 


“Saya capek jika harus mengeluhkan hal yang sama , jika sampai 15 hari tidak ada kemujan kita laporkan ke LH,” ujarnya.


Sikap cepat tanggap Kepala desa mekargading terhadap polemil warganya dalam menyelsaikan masalah sudah sesuai tupoksinya.(was)

Share:
Komentar

Berita Terkini