inijabar.com, Karawang- Ketua IPPK (Ikatan Pedagang Pasar Baru Karawang) H.Asep Kurniawan, membantah pernyataan dari Mantri Pasar Baru Karawang, Yayat, yang menuding soal tumpukan sampah yang terdapat di TPSS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) Pasar Baru Karawang merupakan mutlak kesalahannya sebagai pengelola sampah dan kebersihan di Pasar Baru Karawang.
Askur panggilan singkatnya dari Ketua IPPK tersebut, menegaskan, Ia pastikan di H-1 Hari Raya Idul Fitri 1442 kemarin, kondisi sampah di TPSS Pasar Baru Karawang sudah diangkut oleh para petugas kebersihan, hingga kosong tanpa sisa.
Adapun sampah yang ada di dalam pemberitaan kemarin, Ia pastikan juga merupakan sampah saat Hari Raya Idul Fitri, dan Ia menganggap sebuah kewajaran jika para petugasnya tidak masuk karena merayakan hari raya bersama keluarganya.
"Dan para petugasnya baru masuk di hari senin, jadi menurut saya itu bukan merupakan faktor kesengajaan atau tidak ada upaya sama sekali, anda bisa pahami mungkin para petugasnya masih merayakan lebaran,"ucap Askur.
Terkait dengan pernyataan Yayat selaku Mantri Pasar Baru Karawang yang katanya sudah beberapa kali menegur Ketua IPPK tersebut, ditegaskan Askur bahwa dirinya sama sekali tidak pernah merasa ditegur persoalan sampah olehnya.
"Saya pastikan mantri itu tidak pernah menegur saya,"tegas Askur.
Bahkan Ia pastikan hari ini sampah di TPSS Pasar Baru Karawang sudah sangat rapih, rencananya Jum'at besok sampah di TPSS tersebut kosong.
Bahkan Askur menuding mantri pasar yang dianggapnya tidak pernah peduli terhadap persoalan kebersihan di Pasar Baru Karawang, karena dikatakan oleh Askur, untuk Roda (Gerobak Sampah) saja IPPK sendiri yang harus membuatnya sendiri.
Askur juga menyayangkan terhadap sikap mantri pasar, yang seharusnya menjadi jembatan antara para pedagang di Pasar Baru Karawang dengan Pemerintah, yang diharapkan bisa memfasilitasi seluruh persoalan yang ada di Pasar Baru Karawang termasuk pengadaan roda sampah, hingga IPPK tidak harus membuat roda sendiri.
"Malah TPSS Pasar Baru Karawang saja, dibuatnya menggunakan anggaran dari IPPK, yang seharusnya bisa digunakan untuk pembiayaan yang lain,"pungkasnya.(pik)
