Pengamat Perbankan Ini Sebut Asuransi Diprediksi Tumbuh Tahun Ini

Redaktur author photo




Inijabar.com, Kota Bekasi - Pengamat Perbankan, Husnul Khatimah, memprediksi asuransi akan mengalami pertumbuhan tahun ini. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kesadaran masyarakat terhadap risiko kesehatan, terutama ketika terjadi pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang mengalami sakit Covid-19 dan mengalami kendala untuk mendapatkan pengobatan dan coverage yang layak. 


"Sebagaimana diketahui, biaya perawatan dan pemulihan pasca Covid-19 cukup besar, sehingga masyarakat menganggap hal ini dapat dilakukan dengan sharing risiko dengan menjadi peserta asuransi maupun menambah coverage dengan model asuransi kesehatan yang sekarang banyak ditawarkan, seperti benefit pengambilan tunai selama nasabah menjalani perawatan di rumah sakit," jelas Husnul, melalui pesan singkatnya kepada inijabar.com, Senin (23/5/2022).


Ia menjelaskan, pertumbuhan positif di tahun 2021 terbukti dengan capaian premi Asuransi Jiwa sebesar Rp150,53 triliun per Oktober 2021. Kemungkinan ini akan meningkat seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi di kwartal awal 2022. 


"Meski pandemi melandai, namun masyarakat menyadari ada kemungkinan risiko-risiko penyakit lain yang mungkin mengancam, seperti hepatitis akut dan penyakit degeneratif lainnya yang masih mengancam kehidupan masyarakat modern saat ini," katanya.


Disisi lain, asuransi umum atau asuransi kerugian semacam kendaraan, properti dan asuransi kredit. Asuransi kredit diprediksi akan tumbuh paling dominan ke depan mengingat mulai banyaknya kesadaran masyarakat maupun pemberi kredit untuk mengelola risiko kreditnya baik karena kredit macet, kebangkrutan maupun kematian pelaku usaha sehingga kredit tidak terbayarkan. 


Pandemi juga membuat pelaku usaha menyadari adanya berbagai kemungkinan dapat terjadi pada usahanya akibat turunnya penghasilan maupun kebangkrutan usaha mereka. 


"Mereka yang masih memiliki kredit jika diasuransikan akan terbantu dalam hal sharing risiko akibat hal tersebut," ujarnya.


Asuransi properti dan kendaraan bermotor juga masih menjadi penentu pertumbuhan asuransi umum karena semakin menggeliatnya ekonomi diakhir pandemi dan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap risiko keceakaan, maupun kecurian kendaraan bermotor yang makin tinggi akhir-akhir ini.


Untuk itu, sebagai masyarakat awam perlu melihat profil dan pengalaman lembaga asuransi dalam mengelola dana masyarakat. 


"Belajar melihat kinerja keuangannya dan sharing dengan mereka yang pernah menjadi peserta di lembaga yang dimaksud, untuk menjadi pertimbangan dalam memilih lembaga asuransi," jelasnya.


Ia juga menuturkan, untuk trauma terhadap lembaga asuransi pasti ada, namun untuk mengimbanginya masyarakat dapat juga memilih produk selain asuransi namun memiliki manfaat, seperti asuransi lewat produk tabungan rencana misalnya atau investasi lain yang hasilnya progresif dan dapat membantu disaat krisis seperti unit link dan sebagainya.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini