Aksi GMPI, Banyaknya Perusahaan di Kab.Bekasi Tapi Kesenjangan Sosial Juga Banyak

Redaktur author photo




inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Militansi Pejuang Indonesia (GMPI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai menyikapi adanya dugaan perusahaan yang bermasalah di Kabupaten Bekasi.


"Kami ormas GMPI saat ini sedang berupaya untuk melakukan bentuk manifestasi dari amanah yang di sebutkan dalam UU No. 17 tahun 2013, bahwa organisasi masyarakat memegang tanggung jawab untuk melakukan aspirasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat," ungkap Rangga Weuni, Ketua GMPI DPD Kabupaten Bekasi, pada Kamis (23/06).


Rangga Wuni mengatakan, potensi daerah Kabupaten Bekasi yang dijuluki Kota Industri terluas se-Asia Tenggara, saat ini, dalam mengatasi berbagai persoalan dan masalah kesenjangan sosial, kemaslahatan umat belum mampu dioptimalkan secara baik dan benar.


"Banyaknya perusahaan yang berada di Kabupaten Bekasi ini seharusnya membawa dampak yang positif untuk masyarakat, bukan cuma hanya mengambil keuntungannya saja tanpa mempedulikan hak-hak masyarakat di lingkungan sekitar hingga mengabaikan segi tata kelola insfratruktur, alur sistem lingkungan dan pepermasalaha UMKM,"  tuturnya.


Kemudian, Rangga mengungkapkan adanya kesenjangan dan keseimbangan ekonomi yang melanda masyarakat di Kabupaten Bekasi semakin hari semakin kritis.


"Adanya ribuan perusahaan yang berdiri di Kabupaten Bekasi, percuma saja, jika perusahaan-perusahaan tersebut tidak memberikan dampak kontributif terhadap masyarakat, melainkan hanya dampak negatif yang biasanya kerap di dapati oleh masyarakat," lanjutnya.


Argumen Rangga dibuktikan dengan begitu padat dan semrawutnya perusahaan di Kabupaten Bekasi, akan berdampak pada pencemaran, populasi udara, dan aliran sungai yang rentan terkontaminasi limbah berbahaya.


Dalam kesempatan ini, Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan turut terjun menemui ratusan massa yang berunjuk rasa. Dani naik ke mobil komando lalu turut berorasi menjawab berbagai keluhan yang disampaikan massa.


Dani menegaskan, persoalan pencemaran lingkungan sedang ditangani. Satu perusahaan telah ditutup dan beberapa pencemaran lainnya sedang diselidiki. 


“Ada beberapa perusahaan yang indikasinya juga mencemari lingkungan sedang diselidiki. Lalu beberapa orang yang ketahuan membuang sampah ke sungai juga ditangkap. Ini komitmen pemerintah yang alhamdulillah didukung masyarakat,” ucap dia.


Dani meyakini, meski dikepung kawasan industri, Kabupaten Bekasi bisa terlepas dari persoalan pencemaran lingkungan. Namun, upaya itu harus dibarengi dengan komitmen bersama dari seluruh pihak.


“Saya meyakini Kabupaten Bekasi bisa bebas dari pencemaran meski perjalanannya akan panjang. Tapi tidak ada yang tidak mungkin. Harus ada komitmen dan saya yakin seluruh pihak mendukung,” kata dia.


Dani menambahkan, dirinya telah mempelajari buku yang berisi keluhan masyarakat tentang Kabupaten Bekasi. Beberapa di antaranya telah direalisasikan. 


“Seperti perbaikan jalan di Pebayuran, Karangbahagia dan Cabangbungin sudah diperbaiki dan sisanya akan dilakukan. Tapi saya pribadi mengapresiasi sikap masyarakat yang berani menyampaikan sikapnya, mendukung atau mengkritisi. Tidak menjadi pecundang yang hanya mencibir tanpa memberi solusi,” tandasnya.(imam)

Share:
Komentar

Berita Terkini