Masuk Musim Penghujan Jaga Keselamatan Wisatawan, Bupati Cianjur Ingatkan Pelaku Usaha Wisata Air dan Alam

Redaktur author photo


Pantai Jayanti Cianjur

inijabar.com, Cianjur- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengingatkan para pelaku usaha wisata air dan alam yang beroperasi di wilayahnya terutama memasuki musim penghujan ini


Demikian disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman pada Jumat (18/11/2022). Saat kondisi hujan deras, potensi bencana bisa saja muncul dan mengancam keselamatan para pengunjung di obyek wisata air dan alam. 


Untuk itu, kata Herman, peran pengawasan dan kewaspadaan perlu ditingkatkan oleh para pemilik dan pengelola pariwisata di Kabupaten Cianjur.


“Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan menimpa wisatawan,” kata Herman, dikutip dari Antara Sabtu (19/11).


Menurut dia, pesan kehati-hatian ini merupakan langkah pencegahan munculnya korban bencana alam akibat hujan deras yang mengguyur di lokasi destinasi wisata.

[cut]


Beberapa keadaan darurat yang harus diwaspadai adalah tanah longsor, banjir, pergerakan tanah hingga pohon tumbang. Kondisi ini bisa saja terjadi di obyek wisata alam yang banyak tersebar di wilayah Kabupaten Cianjur.


Dari situ pengelola dan pemilik diminta memperhatikan keselamatan pengunjung dengan tidak memperbolehkan berteduh di bawah pohon yang rawan tumbang atau berenang di air terjun serta pantai saat hujan deras.


"Kami meminta pelaku pariwisata di Cianjur mengingatkan wisatawan yang datang tidak berteduh di bawah pohon yang rawan tumbang, atau bermain air di obyek wisata air terjun dan pantai karena berisiko tinggi," katanya.


Selain itu, Herman juga meminta kepada relawan BPBD Kabupaten Cianjur agar bisa bersiaga di obyek wisata ketika akhir pekan.

[cut]


Ini sebagai langkah cepat antisipasi saat terjadi bencana, karena sebagian besar Cianjur merupakan zona merah bencana di Jawa Barat.


Menanggapi ini, Kepala BPBD setempat, Rizal mengatakan jika pihaknya akan menyiagakan lima orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) dan relawan lainnya, untuk melakukan pemantauan dan pengawasan.


"Masih tingginya curah hujan yang diperkirakan terjadi sampai akhir tahun, kami meminta relawan di masing-masing wilayah yang terdapat obyek wisata untuk melakukan pengawasan dan segera melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.


Curug Cikondang menjadi destinasi favorit di Cianjur, namun saat hujan debitnya akan meningkat sehingga harus diwaspadai.


Kemudian, para relawan itu nantinya akan diminta membuat laporan harian, dan melakukan koordinasi dengan para pelaku pariwisata atau pengelola tempat wisata.

[cut]


Menurut dia, langkah ini akan mengantisipasi peristiwa yang diinginkan termasuk yang menimbulkan korban. Tanda-tanda munculnya bencana pun akan mudah terlihat.


"Kami juga meminta relawan yang bertugas di pinggir pantai, mengimbau dan meminta wisatawan untuk tidak bermain di pinggir pantai ketika gelombang tinggi atau di obyek wisata air terjun ketika hujan turun deras, guna menghindari jatuhnya korban jiwa," katanya. 


Menurut dia, pesan kehati-hatian ini merupakan langkah pencegahan munculnya korban bencana alam akibat hujan deras yang mengguyur di lokasi destinasi wisata.


Beberapa keadaan darurat yang harus diwaspadai adalah tanah longsor, banjir, pergerakan tanah hingga pohon tumbang. Kondisi ini bisa saja terjadi di obyek wisata alam yang banyak tersebar di wilayah Kabupaten Cianjur.

[cut]



Dari situ pengelola dan pemilik diminta memperhatikan keselamatan pengunjung dengan tidak memperbolehkan berteduh di bawah pohon yang rawan tumbang atau berenang di air terjun serta pantai saat hujan deras.


"Kami meminta pelaku pariwisata di Cianjur mengingatkan wisatawan yang datang tidak berteduh di bawah pohon yang rawan tumbang, atau bermain air di obyek wisata air terjun dan pantai karena berisiko tinggi," katanya.


Selain itu, Herman juga meminta kepada relawan BPBD Kabupaten Cianjur agar bisa bersiaga di obyek wisata ketika akhir pekan.


Ini sebagai langkah cepat antisipasi saat terjadi bencana, karena sebagian besar Cianjur merupakan zona merah bencana di Jawa Barat.


Menanggapi ini, Kepala BPBD setempat, Rizal mengatakan jika pihaknya akan menyiagakan lima orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) dan relawan lainnya, untuk melakukan pemantauan dan pengawasan.

[cut]



"Masih tingginya curah hujan yang diperkirakan terjadi sampai akhir tahun, kami meminta relawan di masing-masing wilayah yang terdapat obyek wisata untuk melakukan pengawasan dan segera melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.


Kemudian, para relawan itu nantinya akan diminta membuat laporan harian, dan melakukan koordinasi dengan para pelaku pariwisata atau pengelola tempat wisata.


Menurut dia, langkah ini akan mengantisipasi peristiwa yang diinginkan termasuk yang menimbulkan korban. Tanda-tanda munculnya bencana pun akan mudah terlihat.


"Kami juga meminta relawan yang bertugas di pinggir pantai, mengimbau dan meminta wisatawan untuk tidak bermain di pinggir pantai ketika gelombang tinggi atau di obyek wisata air terjun ketika hujan turun deras, guna menghindari jatuhnya korban jiwa,"tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini