inijabar.com, Kota Bandung- Ade Tajudin Sutiawarman resmi memegang jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar menggantikan Asep N Mulyana yang mendapatkan promosi sebagai Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Pelantikan Ade Tajudin Sutiawarman sebagai Kepala Kejati Jabar dilakukan oleh Wakil Jaksa Agung Sunarta di Aula Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung), Senin (20/3/2023).
Hadir dalam acara tersebut para Jaksa Agung Muda, Sekretaris Jaksa Agung Muda, dan pejabat eselon II Kejaksaan Agung.
“Pejabat yang dilantik hari ini dalah pribadi-pribadi terpilih, telah ditempa oleh waktu dan pengalaman, sehingga memiliki kualitas untuk memimpin dan menggerakkan roda bidang dan satuan kerja dalam upaya membantu mewujudkan visi dan misi kejaksaan,” ujar Wakil Jaksa Agung Sunarta.
[cut]
Sunarta juga membacakan empat pesan Jaksa Agung pada pejabat yang baru dilantik. Pertama, sinergi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan aparat penegak hukum lain dalam rangka mengawal persiapan penyelenggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan tetap memperhatikan kewenangan yang dimiliki dan tidak ikut serta dalam kampanye pemilu atau mendukung partai politik tertentu.
Kedua, pastikan pola penegakan hukum humanis dan proporsional terlaksana dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan yang hidup di tengah masyarakat agar meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kejaksaan.
“Ketiga, menjadi suri tauladan terhadap seluruh jajaran dalam penerapan pola hidup sederhana. Keempat, tingkatkan pengawasan melekat terhadap seluruh jajaran di satuan kerja masing-masing,”ucap Sunarta.
Pejabat yang dilantik, kata dia, telah mengucapkan sumpah jabatan. Sumpah tersebut bukan hanya sebuah seremonial formal, melainkan ikrar yang memiliki makna spiritual mendalam dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.
[cut]
“Karena itu, amanah yang diberikan kepada saudara laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, dan komitmen sungguh-sungguh untuk bekerja keras serta cerdas diiringi dengan nilai Tri Krama Adhyaksa demi kejayaan institusi kejaksaan,”ujarnya.
“Jabatan bisa menjadi berkah yang membawa kebahagiaan atau menjadi hukuman dam keburukan bagi siapa yang mengembannya, tergantung dengan niat apa saudara menjalankanya,”tegasnya.(*)
