Ini Alasan Mahasiswa Aksi Tebar Duit Mainan Saat Plt Wali Kota Bekasi Pidato di Rapat Paripurna

Redaktur author photo


Aksi nekat mahasiswa ini saat menebar uang mainan bersamaan ketika Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto memberikan sambutan di Rapat Paripurna DPRD Kota Bekasi dalam rangka HUT Kota Bekasi ke 26


inijabar.com, Kota Bekasi- Di saat Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membacakan sambutannya pada acara Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka HUT Kota Bekasi ke 26. Tiba-tiba seorang aktifis mahasiswa berteriak lantang dan menyatakan uneg-uneg nya dari atas lantai 2 di kursi undangan. Jumat (10/3/2023).


Aksi nekat itu sempat membuat Plt Wali Kota Tri Adhianto menghentikan sejenak kata sambutan. Tri pun kemudian meminta Satpol PP untuk mengamankan mahasiswa tersebut.


Mahasiswa yang diketahui bernama Rahmad Dani, aktivis mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Bekasi terus nyerocos sambil menebar uang kertas mainan ke lantai satu yang ditempati oleh mayoritas anggota DPRD Kota Bekasi dan tamu undangan. 


Rahmad pun langsung diamankan oleh petugas keamanan DPRD Kota Bekasi dan dibawa ke ruang transit di lantai dua gedung DPRD Kota Bekasi.

[cut]


Tidak terdengar jelas  Tapi, aksi nekat Rahmad sempat membuat Plt Wali Kota menghentikan sejenak kata sambutan. Tri Adhianto kemudian meminta Satpol PP untuk mengamankan sidang istimewa dalam rangka HUT Kota Bekasi kali ini.


Rahmad Dani dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Bekasi, untuk meminta klarifikasi kepada Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, terkait adanya beberapa nomenklatur di pajak hiburan yang masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 sebesar Rp 17 Miliar.


"Ini saya lakukan sebagai bentuk kekecewaan. Karena saya mendapatkan data soal PAD dari pajak hiburan. Yaitu pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan sebesar Rp 17 Miliar," ujarnya, Jumat (10/3/2023).


Rahmad menyebut dirinya sudah membuat surat untuk meminta klarifikasi perihal PAD yang dirasanya janggal tersebut. Tapi surat yang dilayangkan, tidak mendapat respon dari pihak terkait.

[cut]



"Nomenklatur pacuan kuda tidak ada. Kendaraan bermotor juga tidak ada event di Kota Bekasi. Yang ada permainan ketangkasan. Kalau dibilang itu di mal, kan mal baru buka kembali di bulan Juli 2022 akibat pandemi," katanya.


"Ini yang saya bilang tidak logis pemasukan sebesar itu. Kalau dibilang dari lokasi permainan di mal untuk permainan ketangkasan, seberapa banyak sih anak-anak yang main ke mal, karena mereka banyak yang sudah memiliki permainan di HP," tambahnya.


Pajak Hiburan yang masuk ke PAD Kota Bekasi tahun 2022 menurut Rahmad nilainya terlewat besar dan tidak logis. Apalagi jika dibandingkan pajak dari sektor penggunaan sarana olahraga.


"Perbandingannya untuk penggunaan stadion Patriot yang dipakai Persija, mereka bisa mendatangkan puluhan ribu orang setiap pertandingan. Tapi PAD nya hanya Rp 1 Miliar pertahun," ungkapnya.

(cut]



"Saya hanya khawatir PAD dari Pajak Hiburan di Kota Bekasi ada indikasi judi. Karena nomenklatur permainan ketangkasan, mendekati hal-hal seperti itu. Makanya tadi saya mau melakukan interupsi di rapat paripurna, karena surat saya tidak di respon," kata Rahmad.


Angka sebesar Rp 17 Miliar dari Pajak Hiburan yang masuk ke PAD 2022 merupakan nilai yang besar dan bagus. Itu juga diakui Rahmad.


"Tapi sumbernya harus jelas dari mana. Kalau dari judi tentu itu melanggar Perda Nomor 11 tahun 2005 tentang pencegahan perjudian di Kota Bekasi. Besar itu bagus tapi harus dari sumber yang tidak melanggar hukum," katanya.


Usai diamankan dari ruang rapat paripurna Rahmad Dani mengakui sempat ditahan selama dua jam di ruang transit DPRD Kota Bekasi. 

[cut]



"Ditahan sampai sidang selesai, sekitar dua jam, ditahan di ruang transit. Tapi saya tidak di apa-apain kok, mereka (petugas keamanan) memperlakukan saya dengan baik," ujarnya.


Saat ditahan Rahmad mengakui sempat didatangi perwakilan dari Pemkot Bekasi untuk melakukan klarifikasi perihal nomenklatur pajak hiburan yang dipertanyakan.


"Tadi mereka bilang kalau nilainya besar karena ada piutang tahun 2021 yang baru dibayar tahun 2022. Saya minta maaf karena cara yang saya lakukan salah di saat acara sakral rapat paripurna. Tapi kalau konteks saya mempertanyakan, itu sudah benar. Kalau aksi sebar uang mainan, itu ide saya secara pribadi," tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini