inijabar.com, Kota Bekasi- Tidak adanya pembukaan formasi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) 2023 di Kota Bekasi terutama tenaga guru dan tenaga kesehatan turut menuai komentar pedas dari salah satu praktisi pendidikan Imam Kabul Yahya.
Dirinya menyesalkan sikap Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang seperti pemimpin yang tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat untuk membenahi Kota Bekasi ini.
"Kayaknya Plt (Tri) kurang faham pendidikan sehingga tidak dianggap prioritas dan penting. Dan yang ditunjuk kadis sekarang kurang kompeten, kualitasnya jauh di bawah kadisdik-kadisdik sebelumnya,"cetus pria yang akrab disapa bang Imam ini. Sabtu (3/6/2023).
Harusnya, kata Imam, guru dan tenaga kesehatan wajib prioritas karena sudah amanat undang-undang. Apalagi sektor guru ASN banyak yang masuk masa pensiun membuat sekolah SDN dan SMPN kekurangan guru.
"Kalau tidak mampu menyediakan guru, moratorium dululah pendirian sekolah baru,"sarannya.
Dia juga mengatakan hanya di Kota Bekasi se Indonesia yang rekrutmen tenaga kontrak (non ASN) sangatbanyak dan berlebiha, di tempat lain justru kekurangan.
"Ini karena lemahnya penataan pegawai sesuai analisis jabatan dan analisis beban kerja. Rekruitment nya pake politik sih,"sindir Imam.
Kalau di swasta itu, sambung dia, pola rekruitment dimulai dari 7 proses, 1. Identifikasi Jenis Pekerjaan. 2. Membuat Deskripsi Pekerjaan. 3. Mencari Kandidat. 4. Mengelola aplikasi. 5. Memilih kandidat. 6. Membuat kontrak.7. Induksi
Imam juga menyindir soal sekolah ditambah terus tapi tidak dipikirkan SDM (sumber daya manusia) nya.
"Jangankan untuk program 30 tahun, renstra saja tidak bisa di jalankan. Harusnya kan minimal ada guru, sarana, siswa, dan kesiapan proses belajar mengajarnya oke dulu, baru dirikan sekolah. Ini belum ada apa-apa sudah terima murid, USB (unit sekolah baru) itu sekolah ghoib,"ucapnya sambil tertawa kecil. (*)
