Harga Seragam Sekolah Mahal, Dewan Jabar Sindir Kurikulum Merdeka Seragam Kok Ga Merdeka

Redaktur author photo



Anggota DPRD Kawa Barat Asep Kotsara 


inijabar.com, Kota Bekasi - Polemik mahalnya harga seragam sekolah di Kota Bekasi di tingkat SMA negeri, rupanya mendapatkan perhatian langsung dari salah seorang anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS, Asep Kotsara.


Kepada inijabar.com, Asep menekankan agar harga seragam tidak membebani para orang tua siswa.


"Mereka sudah berjuang untuk memasukan anaknya ke sekokah negeri dengan mekanisme yang sudah diatur, sekarang setelah diterima, mereka dibebani dengan harga seragam yang cukup mahal," kata Asep, Senin (24/7/2023).


Ia mengatakan, sebaiknya para orang tua siswa bisa membeli seragam sekolah diluar dengan ketetapan atau aturan mengenai seragam yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.


"Misalkan, orang tua siswa bisa membeli seragamnya di luar sekolah tapi dengan catatan harus disesuaikan dengan peraturan yang ada di sekolah tersebut terkait seragamnya. Jika berbeda, kan bisa ditegur untuk diperbaiki," jelasnya.


Asep menyayangkan bahwa penerapan kurikulum merdeka yang diterapkan di sekokah tidak sejalan dengan harga seragam yang ditentukan.


"Jadi seperti ini logikanya, harga seragamya yang menyentuh jutaan rupiah tidak sebanding dengan penerapan kurikulum merdeka. Katanya kurikulum merdeka, tapi harga seragamnya tidak merdeka," terangnya.


Asep berharap, jika memang permasalahan harga seragam tersebut masih terus menjadi polemik di tengah masyarakat, alangkah bijaknya agar bisa dimusyawarahkan untuk mufakat.


"Semuanya kan bisa dibicarakan, bisa dimusyawarahkan untuk mufakat. Jadi, jangan menjadikan harga seragam sekolahnya membebani orang tua siswa," pungkasnya.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini