22 Tahun Kota Tasikmalaya Dihantui Soal Tingkat Pengangguran

Redaktur author photo


Ilustrasi


inijabar.com, ota Tasikmalaya- Memasuki usua ke 22 pada Selasa (17/10/2023) ini Kota Tasikmalaya masih punya pekerjaan rumah yang cukup pelik diantaranya soal pengangguran.


Angka pengangguran di Kota Tasikmalaya mencapai 6,62 persen, yang kemudian menjadikan wilayah ini sebagai daerah dengan pengangguran yang tinggi di Jabar. 


Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya harus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran di Kota Tasikmalaya agar tidk terus bertambah. 


Kepala Disnaker Kota Tasikmalaya Dudi Holidi mencatat, 6,62 persen atau setara dengan 22.942 warga Kota Tasikmalaya merupakan pengangguran terbuka (PTP)


“Tingginya pengangguran di suatu daerah, akan berdampak terhadap inflasi termasuk tingkat daya beli masyarakat ,akan menurun,” kata dia.


Ia pun mengaku, berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi angka pengangguran diantaranya dengan meningkatkan kompensasi angkatan kerja.


Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Cheka Virgowansyah usai menghadiri Rapat Paripurna HUT Kota Tasikmalaya ke 22 menyatakan


Cheka mengharapkan pemkot dapat menarik investor padat karya yang dapat membuka lapangan pekerjaan untuk membantu menekan angka pengangguran.


Selain itu, kata dia, persoalan kemiskinan. di Kota Tasikmalaya bisa ditekan. Menurut data BPS kemiskinan turun 12,72 persen.


“Alhamdulillah, Hari Jadi ke-22 Kota Tasikmalaya kita dapat hadiah luar biasa. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), kemiskinan turun 12,72 persen menjadi 11,53 persen,” kata Cheka, Selasa (17/10/2023).(*)


Share:
Komentar

Berita Terkini