Mengenal Sosok Bang Herkos, Bocah Bekasi Warisi Darah Ulama Pejuang

Redaktur author photo

 


inijabar.com, Kota Bekasi- Meraih suara di Kota Bekasi pada momen Pemilu 2024 sebesar 130 ribu lebih sebagai Caleg incumbent DPRD Provinsi Jabar. Plus modal suara partai nya yakni PKS di Kota Bekasi dengan raihan di atas 300 ribu suara menjadi modal yang menjanjikan untuk menjadi calon Walikota Bekasi di Pilkada pada 27 November 2024 nanti.

Ya itu lah H.Heri Koswara atau akrab disapa Bang Herkos. Sebagai Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil meloloskan 11 caleg nya lolos sebagai anggota DPRD Kota Bekasi periode 2024-2029.

Pengalaman selama 6 priode sebagai anggota legislatif membuat Bang Herkos tentunya sudah sangat faham permasalahan yang ada di kota Bekasi.

Wajar kalau DPP PKS memberi tugas kepada untuk maju menjadi calon walikota Bekasi. Tiket syarat 11 kursi parlemen untuk maju di Pilkada sudah didapat. Tinggal mencari wakil walikota yang bisa menambah elektoral nya saja.

Bocah Bekasi

Bang Herkos sebagai putra kelahiran Bekasi asli beliau mempunyai silsilah yang sangat jelas sebagai keturunan para alim ulama yang memang menjadi panutan di wilayah kota Bekasi bahkan nasional.

Buyut (kakek) beliau kong Haji Nasimun bin Derasip adalah keturunan Syeh Muhidin salah satu tokoh ulama yang menyebarkan Islam di wilayah Bekasi.

Bang Herkos merupakan anak dari Haji Shidiq bin Haji Mujtaba bin kong Nasimun. 

Makam Syeh Muhidin sendiri berada di wilayah tidak jauh dari Pondok Pesantren YAPIDH ( Yayasan Perguruan Islam Darul Hikmah) yang didirikan oleh KH Mohammad Shidiq orang tua Bang Herkos. Tepatnya bersebelahan dengan lapangan bola Imola yang kalau dari arah barat sekitar 100 m di atas komplek Purigading.

Syeh Muhidin kalo ditarik dari silsilah sejarahnya beliau masih ada keturunan Syeh Jakfar Shidiq atau Syeh Maulan Malik Ibrahim dari Syeh Muhidin bin Muhammad Alwi bin Syeh Muhammad Jamaksari bin kiai Basri Tubagus Ahmad bin Hasan Sadeli bin Tubagus Umar bin kiai Tubagus Sholihin bin Syeh Ahmad bin Syeh Syihab Dzafar Shodiq bin Maulan Malik Ibrahim.

Ponpes YAPIDH awal berdiri merupakan sebuah madrasah menjadi  salah satu central tempat anak -anak Bekasi sekitar bahkan dari Kampung Sawah dan Pondok Melati mengenyam pendidikan agama Islam dan kala itu kampung Pedurenan memang sudah terkenal dengan sebutan kampung santrinya.

Banyak anak -anak pribumi yang mengenyam pendidikan agama diluar daerah ketika pulang mendirikan madrasah dan pesantren salah satunya adalah almarhum baba haji Shidiq yang mendirikan madrasah disekitar pinggiran Rawa budug. Sebuah rawa yang kalau musim penghujan tempat berenang tapi kalau musim kemarau menjadi lapangan atau tempat bermain bola anak-anak sekitar.

Pedurenan sebuah kampung yang penuh dengan ruh sejarah perjuangan selain adanya Syeh Muhidin sekitar tahun 1855 kong Haji dehir salah satu tokoh pejuang yang asli kampung tersebut yang makamnya juga tak jauh sebelah timur dari YAPIDH pada masa itu sudah menggelorakan semangat perjuangan melawan penjajah bahkan sebelum adanya kiai Nur Ali sang Singa Bekasi yang sangat melegenda tersebut.

 


Perjuangan Kong Dehir diteruskan oleh keponakan beliau Tabrani Kaseer yang makamnya ada di jalan penghulu sekitaran Pondok gede yang ternyata beliau juga asli orang kampung Pedurenan.Tabrani kaseer adalah asisten wedana atau setingkat Camat dari daerah kekuasaan Mester Cornellis (Pemerintahan Belanda) yang memberontak pada pimpinannya yang bersikap sewenang -wenang pada masyarakat pribumi.

Jadi kalau bang Herkos menjadi walikota Bekasi sudah pantas karena darah para pejuang mengalir dalam aliran darahnya.

Selain visioner untuk memajukan Kota Bekasi. Bang Herkos juga dikenal sosok yang sangat toleran bagi umat beragama lainnya.(/dndi)

Share:
Komentar

Berita Terkini