Tangani Soal Sampah, Pemkot Bandung Gandeng ITB

Redaktur author photo
Rapat kordinasi antara Pemda Kota Bandung dengan ITB terkait penanganan sampah.

inijabar.com, Kota Bandung- Walikota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, hari ini Jumat (7/3/2025) akan survey ke titik yang perlu diperhatikan terutama wilayah yang sudah diteliti oleh ITB dan Universitas Padjajaran.

Hal itu dikatakannya terkait wacana berkolaborasi antara Pemda Kota Bandung dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam penanganan sampah.

Kerjasama ini sejalan dengan upaya akselerasi penanganan sampah oleh Pemda Kota Bandung.

"Ini adalah follow-up dari diskusi sebelumnya. Pak rektor tadi menyampaikan hasil penelitian dan temuan menarik yang akan ditindaklanjuti oleh tim pemerintahan kota," ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan bersiskusi dengan Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara di Balai Kota Bandung, Kamis (6/3/2025).

Meskipun jumlah titik survei belum ditentukan, Farhan menyebutkan lokasi yang dikunjungi merupakan sampel yang telah diteliti oleh tim ITB dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

"Kami ingin menyelaraskan hasil penelitian dengan kebijakan serta program Pemkot. Mudah-mudahan semuanya bisa matching," ucapnya.

Sementara itu, Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara mengungkapkan komitmen kampusnya dalam mendukung program Pemda Kota Bandung.

"Karena ITB ada di Bandung, tentu kami akan mendukung penuh berbagai program pemerintah kota, terutama terkait penanganan sampah dan pembangunan lainnya," ungkapnya.

ITB juga, kata dia, turut memberikan masukan terkait perencanaan aksi, baik untuk solusi darurat, jangka menengah, maupun jangka panjang.

Ke depan, hasil survei yang dilakukan akan menjadi dasar dalam merumuskan langkah konkret guna mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Pemda Kota Bandung telah meluncurkan Mobil Pacman sebagai upaya menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandung dan menandai kick off penanganan sampah Bandung Utama dimulai.

Pemda Kota Bandung juga akan menerapkan tiga pendekatan utama: penanganan, pengendalian, dan penormalan.

Sejumlah program juga telah berjalan, seperti maggotisasi, bank sampah, dan Kang Pisman, akan terus diperkuat. Selain itu, teknologi pengolahan sampah seperti Wisanggeni, Motah, dan Pyrolisis juga akan dioptimalkan.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini